JOMBANG, KabarJombang.com- Menyambut bulan suci Ramadan 1442 H /2021 M, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menggelar Megengan. Caranya dengan susunan kue apem berbentuk kubah masjid sebanyak 1.442 kue di Pendopo Kabupaten Jombang.
“Kita setiap tahun memang sudah rutin menyambut bulan suci Ramadan sekitar delapan tahun ini dengan menggunakan ikon apem dan ini tadi ada 1442 apem,” kata Bupati Jombang, kepada awak media, saat ditemui di Pendopo Jombang, Senin (12/4/2021).
Alasan dibuat 1442 kue apem yang disusun layaknya kubah masjid dengan ketinggian sekitar 5 meter tersebut karena pada tahun ini bulan Ramadan jatuh pada tahun 1442 H.
Bupati mengungkapkan, sudah dua tahun ini Kabupaten Jombang menyambut bulan suci Ramadan atau Megengan yang dilaksanakan di Pendopo Jombang. Karena adanya bencana alam pandemi Covid-19, sehingga terpaksa harus diselenggarakan di Pendopo Jombang.
“Sebelum ada pandemi Covid-19 terakhir dulu, kita biasanya menyelenggarakan dengan kirap gunungan apem dari Ringin Contong menuju Alun-alun Jombang,” ujarnya.
Tradisi Megengan atau istilah dari Megengan sendiri sudah ada sejak zaman Sunan Kali Jaga. Dimana Megengan berasal dari kata megeng yang berarti menahan (menahan dari segala hawa nafsu). Jadi Megengan mengandung arti dan filosofi untuk menahan segala hal yang membatalkan ibadah puasa.
Sedangkan, kue apem sendiri berasal dari kata Afuun yang berarti maaf atau ampunan. Bertujuan agar masyarakat senantiasa terdorong untuk selalu memohon ampunan kepada Sang Pencipta.
“Dimana saat Mengengan masyarakat juga biasanya melakukan ziarah ke makam leluluhurnya dan memohonkan maaf agar dosa-dosa arwah leluhurnya diampuni Allah SWT,” tandasnya.