JOMBANG, KabarJombang.com – Perjuangan Andra Ramadani Mufiz, untuk merakit sepeda jenis Lowrider patut diacungi jempol. Pelajar asal Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang ini harus menyisihkan uang jajan sekolah selama berbulan-bulan agar sepeda impianya bisa terwujud.
Tekadnya untuk memodifikasi sepeda jenis Lowrider dimulai pada akhir tahun 2017, dengan mulai menabung uang jajan yang didapatnya.
“Pada akhir tahun 2017 dulu saya harus menabung uang dulu, untuk membeli kerangka dan sejumlah alat untuk memodifikasi sepeda ini,” kata remaja berusia 16 tahun ini kepada KabarJombang.com, Minggu (15/8/2021).
Setelah 6 bulan kemudian, uangnya sudah terkumpul dan membeli peralatan dengan bertahap. Dalam pengerjaannya, Andra mengaku bahwa dikerjakan sendiri sepulan sekolah.
Agar membuahkan hasil yang maksimal, dirinya harus mengerjakan modifikasi sepeda itu dengan telaten.
“Ya intinya harus sabar, kan kerangka yang dibuat untuk modifikasi itu tidak bisa langsung di pasang. Melainkan diukir dan diubah bentuk terlebih dahulu, agar terlihat unik dan dinilai menarik. Jadi mengerjakannya itu memang lama, karena pelan-pelan,” tutur dia.
Sepeda Lowrider itu menurutnya jarang sekali ada di Jombang, bahkan di jual belikan. Dikatakan Andra, karena tahapan modifikasinya cukup lama dan mengeluarkan biaya yang baginya tidak kecil. Sepeda Lowrider miliknya sendiri mengatakan bahwa, untuk membeli bahan hingga proses modifikasinya kurang lebih sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp 4 juta lebih.
“Banyak macam bahan untuk modif sepeda Lowrider, seperti buat dan mengukir kerangka, velg, jenis sparepart, rangka airbrush, dan ada juga lainnya. Pengerjaannya itu saya selesai sekitar 5 bulanan, jadi bisa dipakai sejak tahun 2018. Kalau biaya kurang lebih sampai Rp 4 juta gitu,” jelas Andra.
Dari keunikan sepeda itu, dirinya mengaku bahwa pernah diajak temannya untuk mengikuti kontes sepeda Lowrider di Pare. Sehingga setelah mengetahui event tersebut, dirinya menyampaikan bahwa sepedanya itu akan terus dirawat dan tidak akan di jual.
“Karena sudah hobi, jadi berolahraga saja kadang saya gowes pake sepeda ini. Sampai saat ini tetap saya harap bisa lebih kreatif kembali dan akan dimodifikasi lebih bagus lagi, agar bisa mengikuti dan memenangkan kontes sepeda Lowrider lagi,” imbuhnya.
Disinggung soal perawatan, dirinya menyampaikan tidak jauh beda dari merawat sepeda pada umumnya. Hanya saja dalam pemakaiannya harus berhati-hati, karena terdapat bahan modifikasi bagian bawah sepeda yang mudah patah.
“Cuma kalau dipakai di jalan yang tidak enak atau yang rusak saja harus berhati-hati, karena bagian bawah ini tidak bisa tersentuh barang terlalu keras. Karena takut patah gitu saja, kalau pewatan lainnya sama saja seperti sepeda pada umumnya,” katanya memungkasi.