Museum Mainan Mojoagung Jombang, Bertahan di Era Game Online

Endra Koeswanto menunjukkan koleksi mainannya. (Tigar). 
  • Whatsapp

MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Kendati saat ini dalam era game online. Namun, museum mainan anak di Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Jombang hingga kini masih bertahan dan banyak pengunjungnya.

Di museum mainan milik Endra Koestanto (40) ini, berjejer etalase dalam ruangan besar. Dalam etalase tersebut terdapat seabrek mainan dari berbagai bentuk dan jenis.

Baca Juga

Di antaranya, action figure, mainan kendaraan, boneka, hingga mainan gim konsol lawas. Semua tertata rapi dipisah berdasar jenisnya. Itulah yang bisa dilihat ketika berkunjung ke Museum Mainan milik Endra Koestanto tersebut.

Pria asal Surabaya ini mengaku mulai membuka museum mainan ini sejak 2018. “Dulu disini jadi apotek, karena apotekernya tidak ada lalu saya jadikan tempat untuk menyimpan mainan,” ungkapnya pada KabarJombang.com Rabu (2/6/2021).

Endra Koestanto menuturkan, mainan-mainan itu ia kumpulkan sejak kecil. Ada juga yang dibelinya dari pasar tradisional dan pasar loak. Tak jarang juga jika ia sedang bepergian selalu menyempatkan untuk hunting mainan lawas di tempat yang dikunjunginya. “Kadung hobi” ungkapnya.

Selain hobi, lanjutnya,  motivasi Endra Koestanto untuk membuka museum mainan adalah untuk bernostalgia. Banyak kolektor mainan yang sering berkunjung ke tempatnya hanya untuk sekedar melihat koleksi mainannya.

Alasan lain, pria dua anak ini mengungkapkan bahwa mainan ini nantinya akan langka. Dia merasa sayang jika nanti mainan jaman dulu menjadi punah dan tidak dapat dimainkan kembali.

Di tengah gempuran teknologi dan game daring, Endra mengaku akan tetap mempertahankan muesum mainan miliknya. Meski ia tak menampik bahwa teknologi juga harus diperkenalkan ke anak. Namun ia meyakini mainan konvensional juga tetap harus diperkenalkan pada anak jaman sekarang.

“Anak saya masih saya perbolehkan main handphone, namun saya selalu menyempatkan waktu untuk mengajaknya bermain game lawas. Kadang kami bermain mobil-mobilan, ular tangga, dan halma” ungkapnya.

Menurut Endra Koestanto, permainan konvensional lebih bisa merangsang saraf motorik anak. Sehingga anak akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Harapannya ketika membuka museum mainan ini, selain untuk melestarikan mainan lawas, Endra Koestanto juga ingin agar generasi muda tidak lupa akan mainan konvensional. Ia ingin membagi keseruan jaman dirinya masih anak-anak ketika bermain dengan mainan kepada generasi sekarang.

“Agar generasi sekarang tahu bahwa dulu tanpa gadget pun kami masih bisa bersenang-senang dengan bermodalkan mainan” pungkasnya. (MG-2)

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait