DIWEK, KabarJombang.com – Pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat agar tidak berkerumun atau banyak berdiam diri di rumah, rupanya menjadi hikmah tersendiri bagi Ni’matuz Zahroh (44), warga Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Perempuan yang akrab disapa Anik itu tak memungkiri, berada di rumah sangat membuatnya penat disebabkan minim aktivitas. Hingga kemudian, ia tergerak menulis cerita pendek (cerpen).
Dari sejumlah judul cerpen yang ditulisnya, ia pun menjadikannya sebuah buku.
Ia mengaku terinspirasi menulis, tepat pada awal Covid-19 mewabah di Kabupaten Jombang sekitar bulan Maret 2020. Berbekal pengetahuan yang didapatnya dari sejumlah pelatihan, Anik dengan mudah beradaptasi menuangkan pemikirannya ke dalam bentuk tulisan. Bahkan saat ini, ia sedang berproses menulis novel.
“Awalnya saya nggak mengarah ke tulis menulis. Tapi setelah saya coba kok ternyata menulis itu menyenangkan, tidak susah. Dan akhirnya sampai hari ini pun saya ketagihan menulis. Menulis apa pun itu. Dan itu juga merupakan bagian dari barokahnya pandemi,” ujar Anik kepada KabarJombang.com, Selasa (12/1/2021).
Menulis, bagi perempuan yang juga sebagai pengajar bahasa Inggris di salah satu sekolah yang ada di Jombang ini, sangatlah penting. Namun, perlu diperbanyak literasinya. Menurutnya, semakin seseorang banyak membaca akan semakin memudahkannya menulis. Dengan membaca, katanya, akan banyak referensi yang akan ditemukan, sehingga bisa dituangkan dalam bentuk tulisan.
“Bagi saya menulis itu penting, karena bisa menyuarakan isi hati dan pikiran. Lagian kita juga bisa punya jejak, yang entah mungkin kapan itu bisa bermanfaat bagi orang lain. Jangan pikir nantinya seperti apa,” ungkapnya.
“Karena pandemi ini, waktu untuk saya membaca juga banyak, jadi harta yang paling berharga di rumah saya itu ya perpustakaan pribadi saya. Sebelum pandemi dulu kan banyak dihabiskan waktu di luar, sekarang WFH, jadi bisa disambi,” sambungnya.
Anik menandaskan, jika semua orang pasti akan memiliki ide dan gagasan, di mana pun mereka berada, ide itu pasti akan ada.
“Bahkan ide itu akan muncul d itempat-tempat yang tidak kita inginkan seperti di kamar mandi. Jadi, jangan sampai bilang kalau tidak bisa menulis karena tidak punya ide. Jangan,” sambungnya.
Ia juga berpesan, pandemi Covid-19 ini bukan berarti setiap warga tidak bisa menjalani aktivitas. Hanya saja, lebih pintar memilih aktivitas yang tidak menyebabkan berkerumun.
“Salah satunya, mencintai literasi. Dengan membaca, kita akan memiliki cakrawala berpikir luas. Kalau punya hobi, maka milikilah hobi yang menghasilkan,” pungkasnya.