Begini Efek Motor Matic Beralih dari Menggunakan Pertamax ke Pertalite

Ilustrasi motor Honda matic 150 cc - Instagram.com/welovehonda_id
  • Whatsapp

KabarJombang.com – Kenaikan harga BBM Non Subsidi, Pertamax series memang membuat parapengendara motor kebingungan. Bahkan beberapa di antaranya beralih ke Pertalite yang harganya jauh lebih murah.

Padahal, mempertimbangkan kompresi mesin sepeda motor produksi modern tak lagi diperbolehkan mengkonsumsi BBM oktan dibawah 92. Lalu, apa sajakah risiko yang akan terjadi ketika pakai BBM oktan rendah?

Baca Juga

Dilansir dari kompas.com, diungkapkan Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Nurhadi Muslim mengatakan, sepeda motor yang menggunakan bensin nilai oktan rendah, efek yang akan ditimbulkan mesin akan ngelitik.

“Knocking atau ngelitik terjadi ketika penggunaan BBM oktan rendah terlalu sering. Tapi paling mudah terasa tenaga tarikan mesin kurang responsif,” katanya kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2022).

Dia melanjutkan, penggunaan BBM sesuai rekomendasi pabrikan sangat dianjurkan untuk tetap menjaga performa mesin. Harapannya, pemilik motor bisa tetap merasakan sensasi tarikan yang bertenaga.

“Selain konsumsi bahan bakar lebih irit karena pembakaran sempurna, ruang bakar mesin juga lebih bersih,” kata dia.

Bahkan, menurut Kepala Bengkel Suzuki Bubakan Slamet Widodo mengungkapkan, migrasi penggunaan BBM dari RON 92 ke Pertalite malah kurang tepat.

Hal ini diakuinya sebagai delusi pembakaran, yaitu, mesin oktan tinggi tidak bisa membakar keseluruhan sisa BBM di ruang bakar.

“Khawatirnya, ketika sisa-sisa bensin itu gagal di kompresi melalui dinding liner dan masuk ke dalam bak oli. Sisa-sisa bensin itu kemudian mencampuri oli mesin atau disebut sebagai fuel dilution,” ujar Slamet.

Untuk itu, dia memastikan pemilik kendaraan boleh saja gonta ganti BBM akan tetapi disarankan untuk rutin juga ganti oli mesin.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait