JOMBANG, KabarJombang.com – Wiwik Erfaina (47) warga Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Jombang, seorang penjahit baju rumahan, nampak begitu bersyukur, lantaran dirinya akan berangkat haji ke tanah suci tahun ini.
Penghasilannya yang tidak menentu sebagai penjahit baju rumahan juga sebagai ibu rumah tangga, tak lantas menyurutkan niat Wiwik untuk dapat menjadi tamu Allah di tanah suci Mekkah.
Setelah sebelumnya ia gagal berangkat haji di tahun 2020 karena covid-19, kini masa penantiannya selama 11 tahun telah tiba, untuk menyempurnakan rukum islam yang terakhir tersebut.
“Memang awalnya saya menabung untuk berangkat haji, setoran awal saya Rp 25 juta pada 2011 lalu,” katanya, Senin (6/6/2022).
Alangkah gembira dirinya saat namanya terdaftar dalam orang yang akan berangkat haji di tahun ini setelah masa pandemi dan pembatasan ibadah haji berakhir.
“Saya senang sekali. Akhirnya bisa berangkat menunaikan ibadah haji,” ujarnya.
Meskipun dengan penghasilan yang tidak tetap, Wiwik berhasil melunasi kekurangan biaya haji dengan kiatnya menabung dari uang yang disisihkannya menjahit dan permak baju di rumahnya.
“Meski penghasilan gak menentu bagi saya menyisihkan uang itu harus tetap. Ongkos jahit biasanya saya kenai Rp 50-70 ribu tergantung modelnya, permak beda lagi,” ungkapnya.
Segala kebutuhan Wiwik melakukan ibadah haji saat ini telah disiapkan, termasuk pelunasan biaya haji yang sebelumnya telah dibayar pada tahun 2020 silam. Begitupun dengan persiapan lain seperti kondisi fisik, juga kebutuhan selama berada di Mekkah dan Madinah.
“Untuk persiapan ibadah haji saya lebih sering jalan-jalan setelah salat subuh. Ya paling tidak keliling sekitar kampung saja,” Wiwik memungkasi.