Ngaji Virtual Ramadan, Gus Aik: Keutamaan Ilmu

Anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, Ahmad Athoillah (Gus Aik) saat menyapaikan tentang keutamaan ilmu. (Anggraini).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com- Untuk menuntut atau mencari ilmu, ternyata tidak semudah yang dibayangkan dan didalam teori. Karena dalam proses mencari ilmu juga perlu memperhatikan beberapa keutamaan ilmu dan tata kramanya.

Dalam hal ini anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Ahmad Athoillah (Gus Aik) menyapaikan tentang keutamaan ilmu, yang digelar secara virtual pada hari Jumat (16/4/2021) malam. Melalui kitab Adab Al Alim Wal Mutaallim, karya Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari.

Baca Juga

“Setiap orang yang mencari dan mempunyai ilmu itu sesungguhnya dari awal hingga akhir niatnya harus tetap dijaga. Niatkan dalam hati mencari ridho Allah SWT, menghilangkan kebodohan, dan jangan sekali-kali diniatkan untuk hal-hal duniawi,” kata Gus Aik dalam pengajiannya, Jumat (16/4/2021).

Bahasa orang mencari ilmu itu seperti, aku akan merengkuhmu ilmu sebagaimana pekatnya malam memeluk purnama. Sehingga cahayanya akan semakin terang dan letak cahaya tersebut ada didalam hati.

“Yang artinya, orang mencari ilmu itu untuk menghilangkan kebodohan. Sehingga bisa merengkuh, memeluk ilmu, memeluk rembulan. Dengan memeluk rembulannya akan memunculkan cahaya yang lebih sempurna, cahaya itu ya hati. Jadi orang mencari ilmu itu paling penting menjaga hati,” paparnya.

Kanjeng Nabi Muhammad SAW menjelaskan, jika seseorang mencari ilmu dan niatnya bukan karena ingin mendapat ridho dari Allah SWT itu tempatnya akan di neraka.

“Imam Syafi’i itu kalau debat dengan orang-orang pintar, orang alim itu beliau akan menang. Tapi kalau berdebat dengan orang yang jahlun atau satu orang bodoh, merasa paling benar itu beliau pasti kalah. Karena diomongi apa saja ya percuma, wong orang bodoh, pasti ada saja yang dilakukan,” ungkapnya.

Menurut Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari seseorang dalam mencari ilmu ada sepuluh tata krama yang harus dipenuhi. Di antaranya mensucikan hati, meluruskan niat mendapat ridho dari Allah SWT, mendekatkan diri kepada Allah SWT, tidak menyia-nyiakan waktu dan tidak menunda-nunda untuk belajar, bersikap qona’ah dan sederhana, tidak memaksa menguasai semua disiplin ilmu secara sekaligus.

Kemudian dalam kitab tersebut juga dijelaskan agar pencari ilmu tidak boleh mencampuradukkan sesuatu cabang ilmu sebelum menguasai dan memahami cabang ilmu sebelumnya, perlunya mengetahui hakikat ilmu, bersikap ikhlas, dan mengetahui perkaitan ilmu yang dipelajari.

 

 

 

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait