TEMBELANG, KabarJombang.com – Gelaran pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 286 Desa se-Kabupaten Jombang, telah selesai digelar (4/11/2019) lalu.
Sejumlah peristiwa juga mewarnai proses pesta demokrasi di tingkat desa ini. Diantaranya, tertangkapnya tiga botoh (penjudi) oleh tim Satgas Anti Judi Pilkades di Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Minggu (31/10/2019) lalu.
Sejumlah warga Desa Watugaluh Kecamatan Diwek yang menggeruduk balai desa di malam pencoblosan, serta warga Desa Gedangan dan Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno yang mendatangi kantor Kecamatan setempat, lantaran tak dapat undangan mencoblos.
Juga, meninggalnya Aiptu Insuwandi, Bhabinkamtibmas yang bertugas di Desa Dapur Kejambon Kecamatan Jombang, yang tinggal di Desa Temuwulan Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, saat pengamanan jalannya Pilkades.
Namun, ada yang menarik pada pasca penghitungan suara. Yakni 7 calon Kepala Desa (Cakades) petahana di lingkup Kecamatan Tembelang, gagal terpilih kembali menjadi Kepala Desa.
Hal ini dibenarkan Camat Tembelang, Muchtar. Menurutnya, dari 15 desa di lingkup Kecamatan Tembelang, ada 13 desa yang menggelar Pilkades serentak. Ketiga belas desa tersebut, dua desa diantaranya tidak disertai cakades petahana, yakni Desa Kepuhrejo dan Desa Kedunglosari.
“Ada 10 cakades petahana di Kecamatan Tembelang, ikut dalam bursa Pilkades serentak 2019 ini. Dari sepuluh desa tersebut, tujuh cakades petahana tumbang. Tiga desa sisanya, cakades petahana kembali terpilih,” kata Muchtar, Rabu (6/11/2019).
Disinggung soal tertangkapnya tiga botoh di Desa Sentul, Muchtar mengatakan hal tersebut diluar kewenangannya. Menurutnya, pihaknya bersama pihak kepolisian (Kapolsek) dan TNI (Danramil) bertugas menjaga stabilitas sepanjang proses pra dan pasca Pilkades.
“Kalau soal botoh, itu ranah kepolisian. Karena tindak pidana murni. Kalau kami bersama pihak keamanan atau tiga pilar, terus menjaga proses Pilkades serentak di wilayah kami agar berjalan lancar, dan kondusif,” katanya.
Pihaknya juga berharap, keamanan dan kerukunan tetap terjaga pasca Pilkades. “Kami harap tidak ada dendam antar pendukung Cakades. Kini saatnya, kita kembali guyub rukun,” ujar Muchtar.
Meski begitu, pihaknya tak menampik adanya konflik dan berpotensi adu fisik antara pendukung di Desa Rejoso Pinggir. Namun, ia menegaskan hal tersebut sudah bisa diatasi.
“Dalam waktu dekat, pihak kecamatan Tembelang akan mengumpulkan kepala desa yang terpilih dan tidak terpilih. Ini sebagai upaya menyejukkan suasana, biar tidak ada saling dendam,” pungkas Camat Muchtar.