Ketua FRMJ Joko Fatah Rochim

Tes Wawancara Kades dalam Seleksi Pengisian Perangkat Desa di Jombang Rawan Permainan

Kantor Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro,  Kabupaten Jombang. (Anggit Pujie Widodo).
  • Whatsapp

NGORO, KabarJombang.com – Meski diduga seleksi pengisian Perangkat Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, ada permainan. Namun Kepala Desa Sugihwaras tetap melantik  Kaur Perencanaan pada Sabtu (2/9/2023) di Pendopo Kecamatan Ngoro.

Menurut salah salah satu orang tua calon perangkat yang namanya tidak mau disebutkan  merasa sangat kecewa dalam seleksi pengisian  perangkat desa di Desa Sugihwaras.

Baca Juga

Pasalnya, meski nilai CAT anaknya tertinggi teryata tidak ada gunanya. Sebab, katanya kepala desa sudah mempunyai calon jadi.”Percuma kalau tes CAT jauh jauh ke surabaya dapat nilai tinggi  pada ahkirnya tidak adanya gunanya tetap kepala desa yang menentukan  jadi dan tidaknya. Di sinilah dugaan letak permainnya,” terangnya pada KabarJombang.com.

Terkait itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat  (LSM) Forum Rembug Masyarakat Jombang, Joko Fatah Rochim mengatakan, dalam seleksi penerimaan perangkat desa pasti semua seperti itu bukan hanya di Desa Sugiwaras, Ngoro saja.

“Tetapi hampir di semua desa yang melakukan seleksi pengisian perangkat desa ya seperti itu pasti ada dugan jual beli. Kalau tidak punya uang ya tukar dengan ganjaran (bengkok). Jadi saya tidak heran kalau di Desa Sugihwaras juga seperti itu.  Ada dugan permainan calon jadi, adalah nilai wawancara itu yang dibuat permainan. Karena itu  hak prerogatif  kepala desa untuk bikin nilai rendah atau tinggi, “ujarnya pada KabarJombang.com Senin (4/9/2023).

Lebih lanjut Joko Fatah Rochim mengaku tidak heran kalau yang calon jadi sudah diatur. Menurutnya  yang perlu dirubah  itu Perbubnya yang memberi kewenangan kepala desa sebanyak 30 persen.

“Kalau Perbubnya masih seperti itu ya pasti ada dugaan permainan seperti itu. Kalau bisa proses seleksi dikembalikan ke pilihan secara langsung,   biar rakyat yang memilih. Jangan ngomong kalau pilihan masyarakat  menimbulkan banyak sekali pemborosan atau pun money politik. Itu justru salah, sekarang tidak ada seperti itu. Justru yang membuat ini, seleksi tertutup di bawah meja ini yang justru salah yang jadi persoalan,”tandasnya.

Ditambahkan Fatah, kewenangan kepala desa 30 persen, dicontohkan sekarang tes di Unesa nilainya tinggi tidak menang dan pasti kalahnya di tes wawancara dengan kepala desa.

“Jadi yang perlu dirubah biar tidak terjadi seperti itu ya Perbub kewenangan kades 30 presen itu yang harus dirubah biar tidak terjadi indikasi  permainan seperti itu,”ujar Fatah.

Sebagaiman diberitakan sebelumnya seleksi pengisian perangkat desa di Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, yang digelar Senin hingga Selasa (29/8/2023) dipertanyakan.

Pasalnya sejak awal, diduga pihak panitia sudah mempunyai calon yang akan dimenangkan. Pantauan KabarJombang.com, tepatnya di lokasi pemilihan terkesan tertutup. Hasil seleksi pun hanya dibacakan dan tidak diumumkan secara terbuka, bahkan di papan informasi pun tidak tercantum.

Sebelumya, KabarJombang.com, menerima informasi adanya kasus tudingan main belakang dari salah satu calon perangkat desa ke peserta lainnya. Tudingan ini diduga kuat menjadi pelancar salah satu peserta untuk lolos menjadi perangkat desa tersebut. Hal itu semakin terang benderang, setelah akhir dari tes, WW yang terpilih.

Menurut narasumber yang identitasnya enggan disebutkan mengatakan, dalam pesan singkat WhatsApp, WW mengatakan ke kerabatnya bahwa dia bisa menang tes perangkat dikarenakan salah satu calon AG degan nilai Computer Assisted Test (CAT) tertinggi 88 telah didiskualifikasi karena diduga ada andil orang BKD Surabaya yang membantu AG.

Melalui kerabatnya, WW juga menyampaikan, sebenarnya dia sudah tidak mau melanjutkan tes perangkat dikarenakan dia yakin pasti tidak akan menang. Bahkan WW sudah tidak hadir di acara sosialisasi calon peserta perangkat desa. Namun pihak panitia desa menghubunginya bahkan memaksanya untuk berangkat ke Surabaya untuk mengikuti tes CAT.

Sumber tersebut menambahkan, bahwa sehari sebelum tes ke surabaya, WW menghubungi kerabatnya via telepon dan meminta tolong agar disampaikan ke salah seorang oknum wartawan untuk mendampingi WW menghadap lurah.

WW mengatakan, bahwa itu permintaan panitia. Karena, kata WW jadi tidaknya dia menjadi perangkat desa kuncinya ada di oknum wartawan tersebut. Namun,  permintaan WW ditolak kerabatnya.
.
“Kalaupun itu benar ada yang diskualifikasi harusnya seleksi perangkat  tersebut di batalkan karena salah satu peserta diduga melakukan kecurangan. Jika di dalam penerimaan tersebut ada kecurangan, harusnya seleksi tersebut dibatalkan,” ungkap sumber KabarJombang.com lebih lanjut.

Sementara itu, AG yang sebelumnya dituding WW bermain itu memberikan klarifikasinya. Saat ditemui KabarJombang.com, ia mengaku mengikuti tes secara murni tanpa ada bantuan orang lain.

“Tidak, saya murni. Tidak  diskualifikasi Tidak ada bantuan dari siapapun apalagi dari BKD Surabaya,” ucapnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (2/9/2023).

AG sendiri, merupakan satu dari total tiga peserta yang ikut tes perangkat Desa Sugihwaras untuk mengisi lowongan kaur perencanaan ketika itu. AG mengatakan, memang dirinya tidak lolos, namun untuk nilai dari tes tulis CAT  AG mendapatkan nilai tertinggi 88.

Dibandingkan dengan dua orang peserta lainnya yakni W dan F yang berada di urutan di bawahnya masing-masing. Namun, untuk tes wawancara, AG mendapatkan nilai rendah berbeda dengan dua orang lainnya.

“Iya nilai saya tinggi saat tes tulis CAT. Tapi untuk tes wawancara mendapatkan nilai rendah,” katanya.

Terkait tudingan yang dilontarkan salah satu peserta, AG kembali menegaskan bahwa ia murni dan tidak bermain curang. “Saya benar-benar murni tidak dengan bantuan orang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sugihwaras, Ferry Mulyatno, saat ditemui di kediamannya, mengatakan ia tidak tahu menahu bahwa ada salah satu peserta yang menuding peserta lain bermain
.
“Saya tidak tahu, selama ini semuanya berjalan lancar kondusif saja. Terkait soal itu saya benar-benar sama sekali tidak tahu kalau ada tudingan ada dugaan permainan itu tidak benar yang jelas tudingan tersebut tidak benar,” ujarnya.

Lebih lanjut, terkait perihal isu tersebut, Ferry menegaskan bahwasannya, selama ini tes berjalan baik. Adapun jika ada sesuatu di belakang yang tidak ia ketahui, ia akan mengecek kembali.

“Semuanya sudah berjalan kondusif, apalagi soal adanya pengondisian dan lain-lain, itu tidak ada, semuanya murni. Peserta juga sudah tahu, kalau mereka punya kesempatan menang jika tes wawancara dengan saya baik kalaupun ada kabar calon yang sudah jadi mau mengundurkan diri silahkan buat surat pengunduran diri secara tertulis,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait