KABARJOMBANG.COM – Sinyal politik pencalonan Wakil Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab mulai nampak di permukaan, jelang setahun masa jabatan Bupati Jombang Nyono Suharli yang akan berakhir pada 2018 mendatang.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Jombang tersebut, digadang-gadang bakal maju sebagai Calon Bupati (Cabup) pada periode 2018-2022 dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang 2018.
Sinyal itu ditampakkan Bu Mun -sapaan akrabnya, saat Bu Mun memberanikan diri dengan memboyong massa pada aksi Peringatan Hari Perempuan se-Dunia di Kota Santri, Rabu (8/3/2017) beberapa waktu lalu.
Aksi yang dikemas dengan menampilkan kesenian Besutan yang menceritakan perdebatan antara Besut dan Rusmini itu, terselip konotasi dukungan agar Rusmini yang disimbolkan sebagai wanita mandiri, siap mencalonkan diri sebagai Bupati. “Pak, bagaimana kalau saya nyalon jadi Kades saja,” pinta Rusmini kepada Besut.
Dengan nada menggusal, Besut menolak mentah-mentah permintaan Rusmini. Sebab, dalam teatrikal yang disaksikan langsung oleh orang nomor dua di Pemkab Jombang itu, Besut justru mendukung Rusmini untuk mencalonkan diri sebagai Bupati.
“Nggak bu, aku tidak setuju kalau kamu nyalon kades. Bukan karena apa-apa, aku tidak memberimu izin ikut pencalonan Kades. Namun alangkah baiknya, kalau kamu nyalon Bupati saja,” celetuk Besut sambil duduk menatap Rusmini yang seakan memiliki raut wajah bahagia.
Menanggapi adanya selipan dukungan kepada dirinya, Wakil Bupati yang juga berkecimpung di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengamini hal tersebut. “Ya tidak ada yang tidak mungkin. Jika memang banyak yang mendukung, kenapa tidak,” jawab Mundjidah, Rabu (15/3/3017).
Selain itu, dirinya juga tak menampik jika masyarakat banyak yang mendukung pihaknya untuk maju dalam Pilbup 2018 mendatang. Saat ditanya soal kesiapanya maju dalam Pilbup mendatang, pihaknya hanya tersenyum dan mengamini pertanyaan itu.
“Bisa saja nanti maju, kita lihat saja nanti. Sebab tidak saya saja, namun semua perempuan sangat penting dan perlu dukungan untuk itu. Karena kita sebetulnya sama-sama mempunyai hak untuk memilih dan dipilih,” pungkas Mundjiddah Wahab. (aan/kj)