JOMBANG, KabarJombang.com –Akhir pekan lalu, tepatnya pada Sabtu (6/1/2024) lalu, tanah Kabupaten Jombang jadi tempat kampanye dua tokoh, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Yenny Wahid.
Kedua tokoh ini sudah tidak asing di layar kaca maupun di telinga. Pasalnya, jika ada nama Cak Imin akan selalu ada nama Yenny Wahid. Keduanya memang dikenal memiliki hubungan yang kurang baik dalam urusan politik terlebih jika membahas perihal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua Umum PKB dan Putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid (Gus Dur) kerap menunjukkan perbedaan pendapat terkait konflik internal partai itu yang terjadi pada 2008 silam.
Namun, ada pemandangan menarik dari keduanya. Dimana pada Sabtu (6/1/2023) lalu, keduanya melakukan kampanye di tempat yang sama namun titiknya berbeda.
Cak Imin yang juga saat ini menjadi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 memborong es godir dan sate ayam saat berkunjung ke Pasar Legi Jombang, pada Sabtu (6/1/2024).
Es godir dan sate ayam yang diborong dari pedagang setempat, kemudian dibagikan kepada warga sekitar yang berada di kawasan pasar.
Saat blusukan di Pasar Legi, Cak Imin didampingi istri, cucu, dan Kapten Timprov AMIN Jatim, menyapa warga, berdialog dan memborong sejumlah dagangan milik pedagang.
Cawapres dari pasangan Anies Baswedan ini berdialog dengan pedagang sembari menanyakan terkait daya beli masyarakat.
Cak Imin juga mengaku sengaja datang untuk menyapa pedagang yang dianggap sebagai saudaranya.
Ia meminta doa restu dan dukungan pedagang untuk kemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam kontestasi pemilu yang akan digelar 14 Februari mendatang.
“Alhamdulillah ternyata semua masih saudara, semua masih kawan, sehingga meriah. Hari ini saya dibimbing cucu saya yang namanya Nara. Nara membimbing saya untuk berbagi dengan cara memborong semuanya lalu dibagi semuanya,” ungkapnya.
“Saya senang sekali ini menjadi tradisi yang baik kita harus dukung Nara, kita harus saling berbagi dan bergotong-royong. Ini cara untuk menjalin solidiritas dengan berbagi dan saling menyenangkan,” pungkasnya.
Selain mengunjungi Pasar Legi, Cak Imin juga menghadiri undangan pernikahan putra dan putri pengasuh Ponpes Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng, KH Abdul Hadi Yusuf, Jombang, Jawa Timur.
Acara itu dilaksanakan di Gedung Olah Raga (GOR) Madrasatul Qur’an, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/1/2024). Cak Imin tampak datang bersama ibundanya, Muhassonah Hasbullah dan istrinya, Rustini Murtadho.
Terlihat juga Kakak kandung Cak Imin, yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia, Abdul Halim Iskandar turut hadir dalam acara pernikahan tersebut.
Sementara itu, di tempat lain di hari yang sama, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Yenny Wahid, menghadiri acara jalan sehat Barikade Gus Dur di Lapangan Pulo, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (6/1/2024).
Yenny Wahid melakukan sosialisasi terkait gaya hidup sehat. Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi masyarakat saat ini adalah kurang bergerak, sehingga membuat tubuh tidak sehat.
Terkait gaya hidup sehat itu sendiri, lanjut Yenny Wahid, juga merupakan salah satu program unggulan yang diusung pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD, di Pilpres 2024.
Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menjelaskan bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang sehat haruslah dimulai dengan individu yang berjiwa dan beraga sehat.
Selain dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, Yenny Wahid juga menekankan terkait pentingnya penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang merata di setiap desa.
Putri Presiden Ke-4 Republik Indonesia (RI) K.H Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu juga menghadiri agenda Koloseum Santri yang bertempat di Denanyar, Jombang, Yenny Wahid menyampaikan pasangan Ganjar-Mahfud bisa jadi pemimpin yang tepat untuk kalangan santri.
Setelah itu, malam harinya, ia bertolak menuju Pondok Pesantren Tebuireng Jombang untuk menghadiri Haul Gus Dur Ke-14.
Menurut Pengamat politik, sekaligus Direktur LinK Jombang, Aan Anshori, hadirnya dua tokoh yang juga masih ada darah keluarga itu menjadi bukti bahwa Jombang memang memiliki magnet kuat dalam peta Politik 2024.
“Jombang ini punya daya tarik dan tidak bisa disepelekan begitu saja dalam kancah perpolitikan nasional,” kata Aan saat dikonfirmasi, Selasa (8/1/2023).
Menurut Aan, hal itu wajar, karena mazhab patron politik yang ada di Jombang adalah ketika satu kepala sudah bisa dipegang, maka ekor secara otomatis akan ikut juga.
“Mengapa capres dan cawapres seiring mendekati Pemilu 2024 ini sering datang ke Kota Santri. Dalam analisis saya, mungkin karena politik kita itu adalah politik yang bermazhab patron,” ungkapnya.
Lebih lanjut, menurutnya, patron dalam artian sesungguhnya yakni satu gagasan, ketika kepala sudah dipegang, maka tubuh dan bagian-bagian yang lain sampai ekor itu sudah bisa dipegang.
“Di titik ini, saya menilai bahwa Kabupaten Jombang memiliki sesuatu yang unik. Dan kemudian dijadikan capres maupun cawapres ini sebagai mitos. Ketika mau running, dan menang dalam politik elektoral mereka harus mengunjungi Jombang,” pungkasnya.