JOMBANG, KabarJombang.com – Tiga Partai dari Koalisi Non Parlemen (KNP) Jombang, pada hari Selasa (27/8/2024), menyatakan diri untuk ikut bergabung mendukung Pasangan Calon (Paslon) Warsubi – Gus Salman (Warsa).
Koalisi Non Parlemen yang beranggotakan 9 partai, yang terdiri dari PBB, Perindro, Hanura, Gelora, PSI, Partai Umat, Partai Buruh, PKN, dan Partai Garuda. Tiga diantaranya yakni PAN, PSI, dan Partai Gelora, sudah secara resmi merapat ke barisan paslon Warsa dalam pertarungan di Pilkada Jombang November mendatang.
Malika Mahardika, selaku Kordinator KNP Jombang mengatakan, sebenarnya dari pihak KNP berkomintmen untuk menjadikan koalisi ini menjadi satu wadah bersama. Yang mana nantinya akan terus berlanjut, meskipun pada Pilkada pilihanya berbeda.
“Kemudian, untuk sikap politik KNP, di Pikada Jombang ini, sebelumnya kita mencoba menjajaki beberapa paslon. Akan tetapi lebih mengarah ke 2 nama calon, sehingga mau tidak mau kita harus segera mengambil sikap,” ungkapnya pada wartawan KabarJombang.com, Selasa (27/8/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, kebetulan kawan-kawan dari KNP, sebelumnya pilihan pertama ada di Pak Sugiat. Akan tetapi ia yang juga sebagai anggota PSI, menyampaikan sikapnya yang berbeda di menit-menit akhir pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jombang.
“Apa yang diikuti partai Gerindra akan kami ikuti. Nah karena Pak Sugiat ini masih mencoba berusaha mendapatkan rekom dari Partai Gerindra. Akhirnya saya yakinkan kembali dibeberapa hari yang lalu, untuk mendapat jawaban tegas. Pak Sugiat masih berharap Gerindra, akan tetapi tidak akan melupakan KNP,” terangnya.
Kemudian, pihaknya merasa tidak ada pilihan lagi, karena waktunya sudah mepet. Kalau tidak segera mengambil kebijakan akan kehabisan waktu.
“Kalau masih seperti itu, kita tidak bisa dan akan kehabisan waktu. Sedangkan dari DPP, sudah harus mengeluarkan form B1 KWK, untuk menyatakan dukunganya kepada salah satu paslon. Sehingga saya kembalikan ke forum KNP, karena sifatnya yakni kolektif kolegial,” jelas Malika Mahardika.
Ia mempersilahkan, dari kawan-kawanya yang tergabung di KNP tersebut untuk menentukan sikapnya masing-masing di Pilkada kali ini. Terlebih setelah adanya putusan MK yang sebenarnya menguntungkan pihak KNP, untuk segera mendapatkan jawaban 1 calon alternatif penyeimbang.
Silahkan kawan-kawan memilih, mana yang perlu didukung, kalau KNP ini sikapnya kemarin setelah putusan MK, jadi hari Senin ini kita segera mendapatkan jawaban 1 calon alternatif penyeimbang, ya kita boleh.
“Sehingga kita kembalikan ke anggota KNP masing-masing. Cuma kami di PSI, PAN, dan Gelora, karena bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang ada di Jakarta. Maka kami harus tunduk dan patuh terhadap putusan DPP, bahwa kita berada di pasangan Warsa karena didukung oleh Gerindra,” ucap Kordinator KNP tersebut.
Ia mengatakan untuk sementara ini, ada 3 yang merapat ke paslon Warsa, yakni PAN, PSI dan Partai Gelora.
“Untuk yang lainya, masih kami komunikasikan. Karena kebetulan saya ditunjuk sebagai LO dengan tugas mengkomunikasikan kawan-kawan anggota KNP untuk siapa saja yang akan masuk di dalam tim pemenangannya Warsa,” kata Malika.
Jumlah total suara dari KNP sendiri, ia mengaku sebenarnya ada 6,5 persen lebih sedikit. Jadi total suara 54.000, sedangkan untuk total pendaftaran KNP 52.000. Artinya hal tersebut menurut Malika, asal tidak bercerai berai dan tetap menjadi satu, pihaknya bisa mengusung calon sendiri.
“Lha yang jadi masalah PAN mengeluarkan rekomendasi terlebih dulu, untuk mendukung Abah Warsubi pada kemarin (26/8/2024). Sehingga kita mau tidak mau, ya harus ikut PAN. Karena PAN ini suaranya hampir 32.000, dan kita dari KNP tidak akan mungkin lagi bisa mengusung nama calon sendiri,” lontarnya.
Terkait sisa partai dari KNP yang belum mengarahkan dukungannya, ia mengaku, untuk mengembalikannya ke partai masing-masing.