KABARJOMBANG.COM – Belum terisinya jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang yang sebelumnya dijabat dr Inna Selisetyowati, tersangka KPK dalam kasus dugaan suap terhadap Bupati Jombang Non-Aktif, Nyono Suharli Wihandoko, membuat kursi tertinggi di lingkup bidang kesehatan di Jombang, Jawa Timur masih angker.
Terakhir, terdapat 11 Pengisian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilakukan Pemkab Jombang, terhadap sebelas jabatan yang sebelumya gundul tanpa ada pejabatnya.
Menurut Eksan Gunajati, Ketua Tim Pansel Pengisian Organisasi Perangak Daerah, hingga sekarang ini, pengisian Kepala Dinkes Jombang masih belum bisa dipastikan. Upaya yang sebelumnya dilakukan Tim Pansel dengan berkirim surat ke Kemendagri, juga masih belum ada balasan.
“Jadi begini, kemarin kita kepingin cari pola. Artinya, pola yang boleh nggak secara khusus dilakukan mutasi. Karena di situ, SKPD besar dan fungsi pelayanan juga tinggi,” kata Eksan Gunajati.
Namun, pola tersebut masih belum mendapat restu dari pemerintah pusat. “Kita sudah izin ke Menteri, juga bersurat, akan tetapi sampai sekarang belum turun,” imbuh dia.
Dikatakannya, masih ada pola lain yang bisa dilalui. Yakni, membuka kembali lelang terbuka pada formasi itu. Namun, menilik pengalaman sebelumnya, pada formasi itu minim pendaftar. Sehingga, pola tersebut diperkirakan butuh waktu yang cukup lama.
“Normatifnya seperti kemarin, kita buka lagi dan mengikuti tahapan seterusnya. Tapi, pola itu juga memakan waktu,” tutur Eksan yang juga Penjabat (Pj) Sekdakab Jombang ini.
Untuk itu, sampai sekarang, dipastikan posisi Kepala Dinkes Jombang masih kosong. Formasi itu menjadi satu-satunya OPD di lingkup Pemkab Jombang yang belum memiliki nahkoda. Menyusul sudah terisinya di 11 OPD lainnyya yang baru saja dilantik.
“Jadi sekarang masih belum pakai jalur itu (lelang terbuka, Red), masih pakai jalur izin ke Mendagri melakukan mutasi. Tapi sampai sekarang belum ditanggapi,” ungkap Eksan.
Otomatis, untuk sekarang ini posisi Kadinkes Jombang masih dijabat Plt (Pelaksana Tugas). “Jadi sekarang masih di Plt ke Pak Pudji (Pudji Umbaran, Direktur RSUD Jombang, Red),” urai dia.
Meski masih dijabat Plt, Eksan mengakui pada posisi itu memerlukan pejabat definitif. Mengingat, selain menjadi OPD yang besar, juga berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat.
“Walaupun secara umum, sekarang memang tidak ada masalah. Akan tetapi bilamana ada yang menangani sendiri atau tidak, kan dari sisi waktu jelas berbeda,” pungkas Eksan. (ari/kj)