JOMBANG, KabarJombang.com – Rencana pengadaan barang berupa sepeda motor di Dinas Pertanian Kabupaten Jombang senilai Rp 3 Miliar, disoal kalangan legisatif. Para wakil rakyat ini mendesak agar pengadaan tersebut dibatalkan lantaran bukan skala prioritas.
Totok Hadi Riswanto Anggota Komisi B DPRD Jombang mengatakan, jika baiknya pengadaan itu ditunda pada tahun anggaran berikutnya. Sebab saat ini situasi dan kondisi saat ini tidak tepat. Lantaran masyarakat masih berjuang untuk melawan penyebaran Covid-19.
“Kami bukan menolak tapi tolong dicancel dulu, dilaksanakan tahun berikutnya. Karena sepeda motor ini tidak urgent atau darurat, harusnya pembangunan infrastruktur yang berpihak masyarakat contohnya adalah jalan desa,” tuturnya pada kabarjombang.com, Jumat (6/8/2021).
Totok meminta agar pihak eksekutif tidak terlalu foya-foya dalam penggunaan anggaran. Menurut Totok, saat ini yang paling urgent adalah pembangunan infrastruktur yang berpihak ke masyarakat.
“Banyak infrastruktur yang korat-karit, banyak jalan di desa-desa tidak layak dilewati. Harusnya ini diperhatikan biar masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. Ini Tanggung jawab pemerintah daerah,” kata politisi PDIP itu.
Pihaknya menyarankan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, PPL atau penyuluh untuk kerja lebih produktif. Salah satunya terjun ke Poktan dan melakukan pengecekan serta pendataan kartu tani melalui e-rdkk. Karena itu berkaitan dengan kepentingan para petani.
“Segera didata itu lahan dan penggarapnya siapa? Karena kartu tani menjadi barometer pendistribusian pupuk sesuai dengan dosis dan garapan. Harus lekas selesai, kebanyakan yang punya lahan sudah meninggal, lahan itu harus punya nama penggarapnya. Kalau tidak maka tidak punya jatah, ini penting,” kata Totok.
Selain menyorot soal pengadaan sepeda motor, Totok juga menyoroti program pemerintah pembasmian hama tikus yang berpotensi tumpang tindih dalam sisi anggaran. Sisi lain memberikan bantuan klerat (racun tikus) sisi lain memberikan bantuan rubuha.
“Jika serentak melakukan action penggunaan klerat, tikus meninggal. Kemudian burung ini akan makan tikus, dan burung akan mati. Ini namanya tumpang tindih tidak ada artinya. Saya harap selekas mungkin ada perubahan dan juga yang tidak urgent ditunda dulu,” kata Totok mempungkasi.