KABARJOMBANG.COM – Keluhan masyarakat yang hanya tahu calon legislatif (Caleg)-nya melalui APK (alat peraga kampanye) tapi susah bertemu langsung, disikapi serius oleh Mas’ud SSi ST MMT, Caleg Nomor Urut 3. dari Partai Demokrat, Dapil 1 (Jombang- Peterongan).
Pria yang mengajar di Kampus Unipdu, Kecamatan Peterongan ini, secara langsung bertemu dengan masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil)-nya. Dengan begitu, Mas’ud mengaku lebih nyaman dan enjoy menerima keluhan dan aspirasi warga, serta menyampaikan visi dan misinya.
“Istilahnya, tak kenal maka tak sayang. Lebih enak langsung kenal dan bertemu dengan orangnya dibanding dengan tim-nya. Setiap saya blusukan dan bertemu masyarakat, saya selalu sampaikan lebih enak bertemu dengan calegnya dibanding tim sukses-nya. Dengan begini, agar sama-sama tahu antara pemilih (masyarakat) dengan calegnya,” ujar mantan Anggota DPRD Jombang, periode 2009-2014 ini.
Saat ini, banyak gambar atau APK bertebaran di setiap sudut dan tempat. Masyarakat banyak yang tidak tahu orang-orang yang terpasang pada gambar itu. Dan kebanyakan, mereka tahu lewat tim sukses (timses) atau tim pemenangannya saja.
“Masyarakat itu cukup senang bila disapa dan diajak ngobrol langsung. Jika tatap muka langsung, saya malah bisa mengetahui kondisi masyarakat secara langsung,” sambung pria yang tinggal di Desa Mancar, Peterongan ini.
Mas’ud menuturkan, keuntungan lain yang didapat dari bertemu langsung dengan warga, yakni jika nantinya masyarakat memberikan kepercayaan Tuhan menghendakinya duduk di kursi legislatif, program-program yang jadi aspiratifnya nanti, akan tepat sasaran.
Sementara itu, Nurul Widya, salah seorang warga yang hadir dalam pertemuan bersama Mas’ud mengaku senang bisa berinteraksi secara langsung dengan Caleg. Pasalnya, selama ini dirinya mengaku hanya mengetahui Caleg dari APK yang dipasang.
“Caleg itu ya kayak begini. Turun langsung mengenalkan diri dan menyapa masyarakat secara langsung. Tidak duduk manis dan hanya minta fotocopy KTP saja lewat tim suksesnya. Kalau seperti Pak Mas’ud ini jelas orangnya, dan layak dipilih,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Sholeh warga Desa Banjardowo, Kecamatan Jombang Kota mengaku kapok mendukung dan memilih Caleg yang tidak kenal. Terlebih, Caleg itu telah menjadi anggota DPRD Jombang.
“Saya di Pemilu 2014 lalu, memilih Caleg yang tidak tahu orangnya. Ya karena ikut-ikutan. Eh, pas sudah jadi, ternyata tidak pernah turun ke bawah,” tutur Sholeh.
Sementara Kholis, warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang, menaruh harapan besar kepada Caleg Partai Demokrat nomor urut 3. Jika terpilih dan duduk jadi anggota Dewan, agar tetap menyapa dan dekat masyarakat.
“Insya Allah Pak Mas’ud ini orangnya baik, santun, dan tidak neko-neko. Pesan saya, kalau jadi dewan yang amanah dan tidak lupa dengan masyarakat,” harapnya.
Dalam pertemuan itu, Mas’ud tidak banyak memberi janji kepada masyarakat. Meski begitu, pihaknya akan turun ke bawah untuk bertemu dengan masyarakat secara langsung, jika dirinya terpilih menjadi anggota legislatif.
“Insya Allah, jika terpilih, akan saya jaga amanah masyarakat. Tentunya, turun ke bawah bersama masyarakat itu adalah kewajiban, dan harus saya lakukan secara bergiliran. Mudah mudahan, Pemilu nanti menjadi berkah dan barokah bagi masyarakat pemilih dan bagi saya yang dipilih,” pungkas Caleg Partai Demokrat Dapil Jombang-Peterongan, nomor urut 3 ini. (nas/kj)