JOGOROTO, KabarJombang.com-Kelompok Milenial dan Gen Z Kabupaten Jombang yang tergabung dalam Milenial Profesional akhirnya membentuk MProS (Milenial dan Gen Z Pro Sugiat).
Demikian ini setelah mengkaji lebih dalam sejumlah figur yang belakangan ramai diperbincangkan masyarakat terkait Pilkada November 2024.
“Kami harus menentukan sikap dalam Pilkada 2024 Jombang. Milenial dan Gen Z tidak boleh apatis. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap masa depan milenial dan Gen Z,” ujar Ahmad Danail Miqdad, alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, kepada wartawan saat deklarasi MProS (Milenial dan Gen Z Pro Sugiat) di Posko Sawiji, Jogoroto, Jombang, Minggu (28/7/24).
Menurut Amiq, panggilan akrabnya, untuk menentukan siapa yang akan didukung, perlu melakukan sinkronisasi dalam menilai sosok yang beredar di masyarakat.
“Nama-nama yang sudah beredar, masing-masing memiliki plus minus. Sosok yang sudah pasang baliho diri ini, memiliki kelebihan dan kekurangan. Setelah mengkaji lebih dalam, kami memutuskan untuk mendukung langkah mantan Pj Bupati Jombang Sugiat maju di Pilkada Jombang,” tegasnya.
Menurut Amiq, kalau hanya aman, baik, damai, tenang, maka, Jombang sekarang sudah cukup. Tetapi, ke depan butuh sosok yang inovatif, responsif, tegas dan cerdas.
“Tantangan warga Jombang ke depan jauh lebih kompleks. Termasuk bagi kaum milenial dan Gen Z seperti kami-kami ini. Kalau tata kelola Kabupaten Jombang seperti yang sudah-sudah, maka, ke depan kita akan tergilas perkembangan zaman, tenologi dan digitalisasi,” tegasnya.
Ia kemudian memberi contoh, bahwa, Kabupaten Jombang tampak ‘masbuk’ (tertinggal) jauh dalam pembangunan.
“Dulu, cerita orang tua kita, masih ada kembanggaan, seperti Taman Tirta Wisata atau yang pernah terkenal dengan sebutan TW. Sekarang, taman itu menjadi rumah hantu, menakutkan. Padahal, ada pesawat yang bisa menjadi bahan edukasi anak-anak kita. Tidak ada investor masuk ke Jombang, mengapa? Ini serius,” tanyanya.
Hadir dalam Deklarasi MproS puluhan anak muda. Mereka hendak membentuk jaringan di seluruh kecamatan dan desa. Usai deklarasi. MproS bermaksud mengundang Panwas Pilkada Jombang guna penajaman terkait apa saja yang dilarang dalam kampanye Pilkada.
MproS juga akan mengundang praktisi ekonomi kreatif, pelaku UMKM, juga sejumlah Dinas terkait regulasi yang bersentuhan dengan milenial dan Gen Z.
“Tagline kami sederhana. Jombang Giat, Giat Hebat,” urainya.
Ditanya soal isi deklarasi, Amiq menyebut umum, sebagai wong cilik. Bahwa MproS berharap Kabupaten Jombang memiliki bupati yang tegas, cerdas, bersih, responsif dan inovatif.
“Pak Giat gemar blusukan ke kampung. Dia sudah membuktikan selama 10 bulan menjadi Pj Bupati Jombang. Maka, kalau sampai jadi, terus lupa, kami yang akan turun gunung, demo ke pendopo, mengingatkan,” pungkasnya.