PJ BUPATI SUGIAT: MASYARAKAT INGIN PEMIMPIN YANG TEGAS, BERSIH DAN RESPONSIF

Cegah Praktik Pungli di Jombang Butuh Kekuatan Pemerintah dan Masyarakat 

Acara Seminar Saber Pungli di Pendopo Kabupaten Jombang (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Cegah praktik Pungutan Liar (Pungli) di Kabupaten Jombang, Sekretariat Saber Pungli Pusat sebut pemberantasan harus dilakukan bersama.

Hal tersebut disampaikan saat agenda Seminar Saber Pungli dengan tema ‘Mengemban dan Menjaga Aspirasi Tegas, Bersih dan Responsif di Pendopo Kabupaten Jombang pada Rabu (5/6/2024).

Baca Juga

Hadir dalam seminar ini Sekretariat Saber Pungli Pusat Irjen Pol Andry Wibowo, didampingi Penjabat (Pj) Bupati Jombang Sugiat dan Ketua Satgas Saber Pungli Kabupaten Jombang, Kompol Hari Kurniawan.

Ketua Satgas Saber Pungli Kabupaten Jombang Hari Kurniawan dalam sambutannya mengatakan, Unit Saber Pungli Jombang telah menangkap pelaku  pemerasan terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di Kecamatan Gudo. Diamankan pelaku dua orang mengaku sebagai wartawan.

Setelah dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan ternyata tinggal di Japanan, Gudo. Hal ini dilakukan agar memberikan rasa nyaman terhadap perangkat desa, agar tidak terganggu dalam bekerja dengan adanya pemerasan.

“Kami ingin memberikan rasa nyaman kepada para perangkat agar bekerja dengan tenang dan tidak terganggu dengan oknum pelaku pemerasan yang mengaku LSM maupun media,” ucapnya.

Pihaknya juga berpesan, agar para perangkat di desa yang saat ini mengerjakan PTSL tidak mengambil pungutan yang melebihi batas ketentuan. Seperti yang terjadi di Kabupaten Kediri, kepala desa, lurah sedang diperiksa Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Jatim.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jombang, Sugiat mengatakan selama delapan bulan menjabat ia banyak turun ke masyarakat menyerap aspirasi. Karena wilayah Jombang sangat luas ada 21 kecamatan dan 306 desa maka yang dilakukan adalah testimoni dari tokoh-tokoh masyarakat dan agama.

“Hasilnya, masyarakat Jombang ingin pemimpin yang tegas, bersih dan responsif. Membangun Jombang butuh effort yang besar, maka dari itu saya mengajak semua elemen untuk membangun Jombang ke arah yang lebih baik,” katanya.

Seminar Saber Pungli ini menurutnya menjadi momentum untuk berkoordinasi menyatukan tujuan guna membangun Jombang yang lebih baik.

Pungli merupakan satu bentuk korupsi yang meresahkan masyarakat dan merugikan keuangan negara. Selain itu, adanya praktik pungli juga dapat menghambat pembangunan.

“Perilaku pungli juga bisa mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” tambahnya.

Pemkab Jombang sangat mendukung langkah-langkah pemberantasan pungli salah satunya dengan membentuk satuan tugas khusus guna mengawasi, pencegahan dan penindakan praktik pungli di semua sektor.

“Langkah kami sebagai upaya serius memberantas praktik pungli ini adalah membuat MPB (Mall Pelayanan Publik) dengan tujuan mempermudah pelayanan terhadap masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Saber Pungli Pusat, Irjen Pol Andry Wibowo dalam sambutannya mengatakan ia ingin memberikan pemahaman kolektif mengapa pemberantasan Pungli harus dilakukan.

Menurutnya, semua elemen pemerintahan dari birokrasi, TNI Polri hingga kepala desa harus punya sudut pandang yang sama yakni sikap bersih, tegas dan responsif.

“Tiga hal itu harus dimunculkan di aparat pemerintahan. Namun itu juga harus menjadi simbol masyarakat kita,” ungkapnya.

Jika melihat dari indeks korupsi yang dikeluarkan Transparansi Internasional harus ada upaya ekstra, pemerintah dan masyarakat meningkat indeks yang lebih baik kedepan.

“Sebagai aparat pemerintah dari tingkatan yang paling tinggi sampai ke bawah harus punya tujuan sama yakni menciptakan lingkungan masyarakat yang adil, damai dan makmur,” imbuhnya.

Birokrasi pemerintahan juga menjadi mesin peradaban, seperti eksekutif, Legislatif, yudikatif, kepolisian, pertahanan dan keuangan. Lima elemen tersebut disebutnya jika memiliki sikap dan karakter yang sama dalam memberantas pungli, maka roda peradaban akan terjadi.

“Tidak bisa hanya satu elemen saja yang bekerja, namun semua elemen harus punya sikap yang sama. Maka jika semua sudah satu visi maka Indonesia yang pancasilais, demokratis akan terbentuk dengan sendirinya,”pungkas Andry.

Seminar ini juga dihadiri segenap Forkopimda, seluruh perangkat desa se Kabupaten Jombang, BPD dan tamu undangan dari LSM maupun media.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait