Banyaknya SD Dimerger, saat Debat Perdana Pilkada Jombang Beda Pandangan

Debat tebuka perdana Pilkada Jombang. (Istimewa).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com-Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2, yang diwakili KH Salmanudin Yazid (Gus Salman) pertanyakan isu ketidakpercayaan pada pendidikan dasar, saat debat terbuka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang perdana di sebuah hotel Jombang, Sabtu (19/10/2024).

“Di Jombang ini pendidikanya terjadi distrust, ketidakpercayaan dengan dunia pendidikan terutama pada pendidikan dasar. Terbukti indikatornya banyak SD yang merger (bergabung) dan tidak punya murid. Bagaimana kiat panjenengan untuk menghilangkan distrust dari masyarakat,” tanya Gus Salman kepada paslon nomor urut 1.

Baca Juga

Gus Salman, mengaku berdasarkan hasil penelitian ternyata SD yang merger tersebut pindah ke madrasah. Menurutnya, kualitas di SD saat ini terjadi distrust, ketidakpercayaan masyarakat kepada sekolah dasar. Walaupun sudah digenjot dengan pelajaran madrasah diniyah (madin) yang setara dengan madrasah.

“Kami akan menyelesaikan itu dengan meningkatkan kualitas guru supaya guru bisa menarik dan berkualitas. SD yang ada di daerah tersebut kurikulumnya harus berbasis lokal, bukan berbasis universal,” ungkapnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut paslon nomor urut 1 yang diwakili Sumrambah menjawab pertanyaan dari Gus Salman. Sumrambah menceritakan, adanya sebuah SD di wilayah utara Brantas muridnya cuma ada sekitar 12 dari kelas 1-6. Hal tersebut menurutnya merupakan suatu wujud dari pengendalian penduduk.

“Sebuah SD di wilayah utara Brantas itu muridnya cuma ada sekitar 12 , dari kelas 1 – 6, kemudian ada di Desa Sumberaji, Pojok Klitih, dan beberapa daerah lainya juga mengalami hal yang sama. Muridnya tidak terlalu banyak tidak lebih dari 40 orang dari kelas 1 sampai kelas 6,” jawab Sumrambah.

“Ini bagi saya adalah suatu wujud bahwa ini merupakan keberhasilan kita dalam pengendalian penduduk. Bukan karena apa, memang di beberapa daerah seperti Sumberaji, Kedungdendeng muridnya itu kecil, karena memang jumlah penduduknya tidak ada di sana,” lanjutnya.

Sumrambah mengaku tidak mengetahui sumber penelitian dari Gus Salman seperti apa. Akan tetapi menurutnya, hal tersebut memang menjadi sumber kajianya yang mengharuskan di beberapa SD untuk dimergerkan, karena memang jumlah penduduk dan muridnya tidak terlalu banyak.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait