DIWEK, KabarJombang.com – Hari libur Idul Adha, dinikmati dengan cara berbeda oleh kalangan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (11/8/2019).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, para santri ini membakar sate secara bersama-sama di halaman tengah area pesantren setempat.
Tradisi nyate bareng ini sendiri sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Meski tidak diizinkan pulang kampung oleh pengurus pesantren, namun mereka tetap bersemangat menikmati hari liburnya di dalam Pondok.
Sejak pagi, ribuan santri ini justru nampak sibuk mempersiapkan bumbu-bumbu untuk membakar sate. Sebab, pihak panitia kurban Pesantren Tebuireng telah memberikan jatah daging kurban untuk masing-masing kamar sebanyak satu hingga dua kresek.
Tak hanya itu, pihak pondok juga menyediakan kebutuhan lain untuk membakar sate, seperti alat bakar, arang serta tusuk sate.
Seperti yang diungkapkan Falit Firindu Seif asal Jember. Santri yang kelas XI Madrasah Tsanawiyah ini mengaku sudah dua kali merasakan kebersamaan nyate bareng dengan teman-temannya di Pesantren.
Selain mempererat tali persaudaraan diantara para santri, nyate bareng dengan teman-teman satu kamarnya ini merupakan momen yang menggembirakan, sebab hanya dirasakn satu satu tahun sekali saja, yakni setiap Hari raya kurban.
“Rasanya seru, bisa makan bareng teman-teman, rasa solidaritasnya juga semakin bertambah,” ujar remaja yang akrab disapa Falit ini.
Falit mengatakan, rencananya, ratusan tusuk sate yang telah matang itu akan dimakan ramai-ramai dengan belasan teman satu kamarnya.
“Ini daging sapi dari panitia lengkap dengan alat bakar dan tusuknya, kalau bumbu kami urunan sekamar,” terangnya.
Keseruan membakar sate inipun, bahkan disaksikan oleh para orang tua dan keluarga santri yang sengaja datang mengunjungi buah hatinya.
Mereka jauh-jauh datang dari luar kota dan sengaja memanfaatkan momen libur hari raya kurban ini untuk melepas rasa kangen kepada anaknya yang tengah menempuh pendidikan di Pesantren Tebuireng.
“Ingin nyambangi anak saya karena memang hari libur, tapi nggak diizinkan pulang kampung. Makanya kami sengaja datang untuk melepaskan kangen dan membawakan bekal untuk anak saya,” ujar Faiz, salah satu keluarga santri asal Jawa Tengah.
Panitia sekaligus pengurus Pondok Tebuireng, Lukman Hakim mengatakan, bahwa tahun ini Pesantren Tebuireng menyembelih sebanyak 37 ekor sapi dan belasan kambing.
Selain di pesantren induk, sapi-sapi kurban tersebut juga disembelih di sejumlah anak pondok dan masjid sekitar Pesantren setempat. Daging kurban itu, rencanaya akan dibagikan kepada 8 ribu warga di sekitar lingkungan pesantren selama dua hari, hingga besok.
“Tahun ini sapi ada 37 ekor, kalau tahun lalu kami sembelih 30 ekor, jadi ini lebih banyak,” pungkasnya.
Jurnalis: Muji Lestari
Editor: Sutono Abdillah
Artikel ini juga tayang di FaktualNews.co dengan judul: Liburan Idul Adha Ala Santri Tebuireng, Ramai-Ramai Nyate Bareng Disaksikan Keluarga