Dr Amir Maliki Kembali Pimpin Kampus Bersejarah Undar Jombang

foto : Pelantikan Dr. Amir Maliki Sebagai Rektor Undar Jombang. (Anggit Pujie Widodo)
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Dr. H. Amir Maliki Abitolkha, M.Ag kembali menjadi Rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang untuk periode 2024-2028 ke depan.

Prosesi pelantikan pun sudah dilaksanakan di Auditorium Al-Musta’in, Sabtu (20/1/2024). Pelantikan pria yang akrab disapa Kyai Amir ini langsung dipimpin oleh Hj. Anies Choirunnisa’ selaku ketua Yayasan Undar Jombang.

Perlu diketahui, ini bukanlah kali pertama Dr. Amir Maliki didapuk menjadi Rektor kampus yang penuh sejarah ini. Usai dilantik, ini merupakan periode keduanya memimpin kampus Almamater kuning ini.

Kampus yang terkenal dengan slogan ‘Berotak London, Berhati Masjidil Haram’ ini memang telah menancapkan tonggak sejarah dalam dunia akademis di Indonesia.

Kampus yang berada di tengah Kota Santri yang didirikan oleh Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Musta’in Romly terus mengepakkan sayapnya hingga saat ini.

Dr. Amir Maliki dalam pidatonya usai pelantikan sebagai Rektor menyebut bahwa ada tanggung jawab besar untuk memimpin Kampus Undar menuju kejayaan.

Kualitas pendidikan, penelitian dan aspek pengabdian masyarakat harus ditingkatkan. Itu juga menjadi bagian dari komitmennya untuk membuat Undar kembali menggaung ke pelosok negeri.

“Komitmen ini harus dijaga bersama dan jangan sampai kendor. Undar memiliki sejarah panjang. Meningkatkan kualitas serta mutu akademi adalah poin penting untuk keberlangsungan Undar,” ucap pria yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua PC IKA PMII Jombang ini.

Sementara itu, menurut Ketua Pembina Yayasan Undar, Dr. H.M. Mudjib Musta’in, ia berharap, di tangan kepemimpinan  Dr. Amir Maliki ini dapat membawa Undar kembali menjadi pusat keunggulan akademis dan ilmu pengetahuan di tingkat lokal maupun nasional.

Dirinya juga meyakini, semangat baru yang dibawa oleh Dr. Amir Maliki ini bisa memberikan warna dan sentuhan positif dalam perkembangan Undar kedepannya.

“Kami sangat meyakini bahwa semangat yang dibawa ini merupakan semangat baru yang menghadirkan kontribusi positif dan pastinya akan sangat berarti bagi perkembangan Undar,” katanya.

Sejarah Singkat

Kampus Undar didirikan oleh Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah KH Musta’in Romly. Ketika itu, semua berawal dari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Kala itu Kiai Musta’in punya tekad kuat untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi.

Pada saat itu pula, Kiai Musta’in memegang jabatan yang strategis, yakni sebagai Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah yang muridnya tersebar di seluruh pelosok tanah air, bahkan ada yang di luar negeri.

Dan juga sebagai Ketua Dewan Guru yang membawahi unit-unit pendidikan formal yang ada di Pesantren Darul ‘Ulum seperti Madrasah Ibtidaiyah, Mualimin dan Mualimat, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMP, SMA, dan PGA.

Kemudian juga menjabat sebagai Ketua lembaga pendidikan Ma’arif  Nahdlatul ‘Ulama (NU) Jombang. (Hasil Wawancara dengan Musta’in Hasan, 21 Desember 2013).

Lalu, pada tahun 1965 Kiai Musta’in resmi mendirikan sebuah universitas yang diberi nama yang sama dengan pondok pesantren yang melahirkannya, yaitu Universitas Darul ‘Ulum.

Di bawah, Yayasan Darul Ulum Jombang dengan Akta No.5, tgl. 16-11-1965, yang tercatat di Notaris Soembono Tjiptowidjono, SH, perlahan namun pasti, Undar lantas menjelma menjadi perguruan tinggi yang cukup bonafit.

Masih melansir berbagai sumber, bangunan seluas sekitar 450 meter persegi yang berdiri di atas tanah berukuran 1.200 meter persegi di Jl. Wakhid Hasyim 162 Jombang, menjadi saksi awal berdirinya Kampus Undar.

Ada tiga fakkultas yang dibuka Undar kala itu, yakni Fakultas Hukum, Fakultas Sosial Politik dan Fakultas Pertanian. Kemudian tanggal 7 Juni 1966, tiga fakultas tersebut memperoleh Status Terdaftar dari Menteri PTIP dengan Surat Keputusan nomor: 154/B.SWT/P/1966.

Karena kurang memadainya sarana dan prasarana saat itu, maka pada tahun 1969 Fakultas Pertanian tidak menerima mahasiswa lagi dan baru dibuka lagi pada tahun 1984. Selanjutnya, pada tahun 1968, Undar menambah satu fakultas, yang berafiliasi dengan Departemen Agama (sekarang Kementrian Agama) yaitu Fakultas Alim Ulama.

Dalam perkembangannya, Fakultas Alim Ulama pada tahun 1971 dengan surat Keputusan Menteri Agama nomor: 37/1971 tertanggal 25 Juni 1971 berubah menjadi Fakultas Ushuluddin.

Jumlah mahasiswa Fakultas Hukum dan Sospol semakin hari semakin merosot lantaran sulitnya penyelenggaraan Ujian Negara, padahal saat itu masih tingkat Sarjana Muda. Akibatnya, banyak mahasiswa yang pindah ke Fakultas Ushuluddin.

Memasuki pertengahan tahun 1970-an, perkembangan signifikan ditunjukan Kampus Undar. Pada 7 Januari 1977 Undar mendirikan Fakultas Ilmu Pendidikan dengan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan serta Pendidikan Sosial.

Setahun kemudian, tepatnya 28 Maret 1978 didirikan Fakultas Teknik dengan jurusan, Teknik Sipil, Teknik Mesin serta Teknik Elektro. Undar pun terus berkembang, dan pada 9 Juli 1979, Undar melakukan kerjasama dengan Universitas Negeri Jember (UNEJ).

Selang beberapa bulan kemudian, Undar juga menjalin kersama dengan IAIN Sunan Ampel Surabaya (Sekarang UIN), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, serta Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.

Pada 21 Mei 1981 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr. Daoed Yoesoef, meresmikan pendirian Fakultas Ekonomi dengan jurusan Managemen dan Studi Pembangunan. Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama Undar juga menjalin kersama dengan Fakultas Teknik Sipil ITS Surabaya. Tentu sebuah kemajuan yang sangat baik.

Selain dengan perguruan tinggi di Indonesia, Undar juga telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri, antara lain dengan Kuwait University, Al Azhar University, Universitas Kebangsaan Malaysia, Universiti Brunei Darussalam, dan beberapa perguruan tinggi lainnya, yakni dengan cara tukar menukar mahasiswa dan dosen.

Ditahun 1984, mahasiswa Undar boleh dibilang sangat berbangga dengan almamaternya. Rektor Undar KH Musta’in Romly, terpilih menjadi delegasi dalam pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) bersama Wakil Presiden RI Umar Wirahadikusumah dan Menteri Luar Negeri RI Bapak Prof. Dr. Muchtar Kusumaatmadja di Casablanca, Maroko.

Kunjungan tersebut dilanjutkan ke Perancis dan Jerman Barat. Selanjutnya pada bulan Juli di tahun yang sama, KH Musta’in mengikuti Konferensi antar Rektor se-dunia di Bangkok.

Pasca itu, nama besar Undar Jombang terus menggema hingga pelosok-pelosok daerah. Tak hanya di Pulau Jawa, Undar juga cukup kondang di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau, dan Timor-timor (saat ini menjadi negara sendiri, yakni Timor Leste). Sejumlah fakultas baru pun kembali bermunculan, seperti Fakultas Psikologi dan lain sebagainya.

Iklan Bank Jombang 2024
  • Whatsapp

Berita Terkait