JOMBANG, KabarJombang.com- Penamaan sebuah Madrasah, umumnya menggunakan kata yang berasal dari bahasa Arab. Namun berbeda denga Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kebokicak di Desa Dapurkejambon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, menggunakan nama tokoh legenda.
Seorang pengajar MI tersebut yang juga masih pada silsilah keturunan Kebokicak, Riyadl (38) menuturkan, awal pembangunannya menggunakan nama tersebut untuk mengenang keberadaan tokoh legenda. Pasalnya, Kebokicak mempunyai andil dalam penamaan beberapa daerah di Kabulaten Jombang.
“Awal pembangunan saya, InsyaAllah dari yang saya ketahui dibangun di awal tahun 1970. Kebetulan oleh bapak sendiri Abdul Hafid yang saat itu menjadi MI pertama yang ada disini gak ada yang lain,”tuturnya pada KabarJombang.com Jumat (23/4/2021).
Mengenai nama Kebokicak disematkan menjadi identitas MI tersebut, tidak lain agar madrasah tersebut menjadi tempat syiar dan bukti bahwa Kebokicak adalah seorang muslim.
“Kami menganggap bahwa MI visinya adalah syiar, dan agar setiap anak turun yang pernah bersekolah di sini tidak lupa akan sosok Kebokicak. Terkait kepercayaan Mbah Kebokicak sendiri disebut hanya kejawen terus terang kami dari keturunan menolak. Karena terbukti dengan tokoh agama di Banyuarang, di Ngoro tempat Mbah Kebokicak belajar agama,”jelasnya.
Selain itu keberadaan kisah Kebokicak di Desa Dapurkejambon, juga menjadi alasan pemakaian nama tersebut.
“Dibuat nama juga mungkin juga karena ada cerita Kebokicak di sini. Kalau makamnya saya sendiri pun tidak mengetahui keberadaannya. Karena katanya memang badannya tidak dapat disatukan,”ungkapnya.
Disinggung keberadaan Kebokicak di Desa Dapurkejambon, menurutnya berawal dari pernikahannya dengan anak dari selir Prabu Brawijaya di Karangkejambon nama daerah tersebut saat itu.
“Keberadaan Kebokicak juga terdapat dalam Mbah Senori yang menceritakan keterangan Kebokicak di Karang kejambon. Dan setelah menikah dengan anak selir tersebut, aktifitasnya sering berada di sini dan mungkin banyak ceritanya di sini,”pungkas Riyadl.