JOMBANG, KabarJombang.com – Di Hari Santri Nasional (HSN) 2024, sebuah momen berbahagia terjadi bagi Ilfi Mariana, seorang mahasiswi asal Kecamatan Diwek, Jombang. Di tengah suasana penuh makna tersebut, Ilfi menerima beasiswa S1 dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jombang.
Beasiswa ini akan membantunya melanjutkan studi di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasyi) selama satu tahun ke depan.
Ilfi, yang kini berada di semester 7, Fakultas Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), merasa sangat bersyukur. Wajahnya yang ceria mencerminkan kebahagiaannya, dan setiap kali ditanya oleh awak media, ia menjawab dengan penuh senyum.
“Saya sangat senang mendapatkan beasiswa ini, yang semakin memotivasi saya untuk belajar dan mengejar cita-cita saya,” ujarnya.
Proses untuk mendapatkan beasiswa dari Baznas bukanlah hal yang instan. Ilfi menceritakan langkah-langkah yang harus dilalui, mulai dari pengumpulan berkas pendaftaran hingga tes baca tulis Al-Qur’an.
“Awalnya, saya harus mengumpulkan berbagai dokumen untuk pendaftaran. Setelah itu, ada tim Baznas yang datang untuk melakukan survei ke rumah saya,” jelasnya.
Setelah survei, Ilfi tidak langsung mendapatkan keputusan. Ia harus menunggu pengumuman apakah lolos atau tidak. Akhirnya, berita baik datang ketika ia dinyatakan lolos untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu tes baca dan tulis Al-Qur’an, yang diikuti dengan wawancara.
Ilfi mengungkapkan betapa pentingnya beasiswa ini baginya, beasiswa ini sangat membantu untuk terus melanjutkan pendidikan. Selain itu, memurutnya beasiswa ini juga meringankan beban orang tua.
Penerimaan beasiswa S1 ini tidak hanya dialami oleh Ilfi, tetapi juga oleh 24 mahasiswa lainnya dari berbagai perguruan tinggi swasta (PTS) di Jombang. Total 25 mahasiswa menerima beasiswa pada kesempatan ini, yang merupakan hasil seleksi ketat oleh Baznas Jombang.
Ahmad Zainuri, Ketua Baznas Kabupaten Jombang, menjelaskan bahwa penyerahan beasiswa ini merupakan bentuk kepedulian Baznas kepada mahasiswa yang kurang mampu. Dalam proses seleksi, Baznas menerapkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi, termasuk seleksi administrasi, tes baca tulis Al-Qur’an, wawancara, dan verifikasi faktual kondisi di rumah masing-masing.
“Kami ingin memastikan bahwa beasiswa yang diberikan tepat sasaran dan benar-benar membantu mahasiswa yang membutuhkan. Oleh karena itu, proses seleksi kami lakukan dengan sangat hati-hati,” ungkap Zainuri saat acara penyerahan beasiswa di Gedung Serbaguna Masjid Baitul Mukminin.
Ia, menambahkan bahwa beasiswa yang diberikan berupa pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), dengan maksimum sebesar Rp Rp 2 juta.
“Meskipun ada perbedaan UKT di setiap kampus, kami berusaha memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program beasiswa ini akan dibuka setiap tahun. Mahasiswa yang telah menerima beasiswa pada tahun sebelumnya masih dapat mendaftar kembali setelah masa beasiswa mereka berakhir.
“Ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk terus mendapatkan dukungan dalam pendidikan,” tuturnya.
Meskipun ada banyak pendaftar, hanya 25 mahasiswa yang berhasil terpilih dari total 110 pendaftar tahun ini. Zainuri berharap, ke depannya, program ini dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa yang membutuhkan.
Zainuri, berharap agar beasiswa ini dapat membantu meringankan beban keluarga dan memberikan kesempatan lebih luas bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi mereka.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.