MOJOAGUNG, KabarJombang.com – Terkait keterlambatan pupuk bersubsidi di Dusun Kalibening, Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Kelompok Tani setempat menyadari.
Ketua kelompok Tani, Hariyono (55) mengatakan, keterlambatan pupuk bersubsidi diakibatkan adanya pembelian pupuk urea secara bersamaan oleh para petani.
“Tapi kami para petani lainnya bisa mengakali, kalau ZA nggak ada ya kita ganti KZL, atau pakai urea. Tapi kadang ada yang memaksa harus urea dan kurang menyadari hal itu,” ungkap Hariono.
Terkait isu kelangkaan pupuk di media sosial yang ada di desa Tanggalrejo ia menampiknya. Dikatakan, hanya hanya pupuk urea saja yang kebetulan kosong. Sedangkan pupuk subsidi lainnya tersedia.
“Kalau seperti ini itu biasanya petani ambil pupuk untuk jatah selanjutnya. Mungkin itu yang menyebabkan kekosongan,”ungkapnya pada kabarjombang.com, Rabu (2/9/2020).
Untuk pupuk Subsidi ia mengaku tidak ada kendala. Hanya saja tidak ada agen pupuk non subsidi di desanya. Sehingga menyikapi jatah pupuk subsidi yang kurang dari pemerintah ia membeli pupuk non subsidi di luar Kabupaten Jombang.
Sementara itu, Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadana ketika dikonfirmasi mengenai pupuk subsidi di desanya mengalami kelangkaan dirinya membantah.
“Memang disini ada warga yang seolah-olah merasakan dirugikan. Dan kemudian beli di luar Jombang,” ungkapnya.
Dikatakan, memang ketika jenis pupuk bersubsidi urea kosong, ada salah satu warga yang membutuhkan. “Pemilik kios pupuk sebenarnya juga sudah menawarkan pupuk lain yang setara dengan urea. Namun pihaknya tidak mau dan membeli di luar Kabupaten,” imbuh Kades Tanggalrejo.
Terpisah, pemilik kios pupuk yang ada di Desa Tanggalrejo Winarno mengatakan, tidak ada pupuk langka di Desa Tanggalrejo, stok pupuk aman. Hanya saja waktu itu pupuk jenis urea habis.
“Iya stok saya telat, kemudian saya juga sudah pesan ke distributor. Namun ya harus nunggu tidak bisa langsung datang,” ungkap Winarno.
Dijelaskan juga mulai hari ini pemilik kios pupuk rukun santoso juga menyedikan pupuk non subsidi jenis Phonska dan Urea. Sehingga masyarakat Desa Tanggalrejo, bisa membeli pupuk non subsidi tanpa keluar desa.
“Kalau non subsidi kan petani bebas mau beli di mana saja, ya memang saya menyadari ada petani yang beli pupuk non subsidi di Kabupaten Mojokerto. Apalagi disini daerah perbatasan, ya nggak papa kan nggak ada aturan dan terikat apapun,” imbuhnya pada kabarjombang.com
Sekertaris Dinas (Sekdin) Pertanian Jombang, Supriyanto menerangkan keterlambatan pasokan pupuk di Tanggalrejo akibat adanya peraturan pendistribusian yang serentak di mulai tanggal 1 September lalu, dengan disusulnya kartu tani. Sehingga harus menunggu waktu.
“Distributor itu mengirim ke kios, karena ada surat edaran penggunaan pupuk maka Minggu ke dua, tiga, dan empat bulan Agustus tidak di keluarkan. Baru tanggal satu September ini dikirim menyusul dengan penggunaan kartu tani,”ungkap Supriyanto.
Oleh karena itu, adanya keterlambatan stok pupuk pada kios. Selain itu juga Supriyanto mengatakan hal demikian tidak termasuk pupuk langka.
Terkait masyarakat membeli pupuk non subsidi di luar daerah ataupun luar Kabupaten Jombang, Dinas Pertanian membolehkan karena sifatnya yang bebas.
“Intinya kalau pupuk bersubsidi itu sudah ada aturan yang jelas. Sedangkan kalau pupuk non subsidi sifatnya bebas mau beli di Nganjuk ya nggak masalah,” pungkas Sekdin Pertanian.