Pupuk Berubsidi Kurang, Petani Tembakau di Kudu Jombang Mengeluh

Bambang petani tembakau di lahan miliknya. (M Fa'iz H).
  • Whatsapp

KUDU, KabarJombang.com – Karena keberadaan pupuk bersubsidi dari pemerintah dianggap kurang. Petani tembakau di wilayah Kecamata Kudu, Kabupaten Jombang, mengeluh.

Cukup beralasan memang jika petani tembakau mengeluh terkait dengan terbatasnya pupuk bersubsidi tersebut. Sebab, harga pupuk bersubsidi lebih murah dari dari pupuk non subsudi. Dengan begitu, menggunakan pupuk non subsidi dianggap memberatkan.

Baca Juga

Hal itu dikatakan Bambang (40), salah satu petani tembakau di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang.

“Sekarang kan masih pandemi, dan ekonomi masih berdampak bagi kami. Jadi pupuk subsidi itu sangat meringankan dan cocok dengan situasi petani saat ini,” ujar Bambang kepada KabarJombang.com, Kamis (24/6/2021).

“Namun ya itu, pupuk subsidi sekarang sulit untuk dicari, bahkan tidak tersedia di Kelompok Tani. Terkadang ada tapi sedikit stoknya, masih banyak yang tidak kebagian,” lanjutnya.

Bambang yang mempunyai lahan tembakau seluas 450 bata itu mengatakan berat untuk membeli pupuk yang non subsidi.

“Pupuk itu kan untuk membuat baik tumbuhan dan mempercepat perkembangan tembakau ini. Ya agar cepat tinggi dan daunnya sehat juga lebar, jadi ya harus dipupuk. Karena itu, kami berharap pupuk bersubsidi jangan dibatasi, “kata Bambang sembari menunjukkan lahan tembakaunya.

Tidak hanya disitu saja, musim yang dihadapi para petani tembakau saat ini ialah musim hujan. Karena keseringan hujan yang lebat, akan berdampak terhadap pertumbuhan tembakau.

“Apalagi sekarang lagi musimnya hujan, ya percuma saja beli pupuk non subsidi yang mahalnya hampir setengah. Tapi kalau sering diterpa hujan lebat, penumbuhan tanamannya akan melambat dan gampang layu,” katanya.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait