Petani di Sukorejo Komentari Rubuha, “Rp 9,4 Juta Itu Sudah Sama Burungnya?”

Tiang pagupun burung hantu "mahal" yang terpasang menceng di Dusun Banggle, Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Jombang.
  • Whatsapp

PERAK, KabarJombang.com – Ada-ada saja komentar warga Dusun Banggle, Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, terkait nilai pekerjaan per pagupon burung hantu senilai Rp 9,4 Juta yang proyeknya dimenangkan CV Amora Prabangkara.

Seperti Santoso, seorang petani setempat. Ia sebelumnya mengaku kaget dengan nilai rumah burung hantu (Rubuha) dengan 3 tiang penyangga tersebut. Dikiranya, pekerjaan dengan nilai segitu sudah termasuk burung hantunya.

Baca Juga

Apalagi, Santoso menilai pemasangannya tiang pada atas pondasi, menceng. “Harga segitu (Rp 9,4 juta) itu, belum termasuk burung hantunya ya? Saya kira sudah ada burungnya,” katanya, saat ditemui KabarJombang.com di sela-sela ia menggarap sawah.

Santoso mengatakan, jika sebelumnya, di wilayahnya tidak pernah ada pagupon burung hantu selama ini. Padahal, dua tahun belakangan, petani di Desa Sukorejo, banyak mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus.

“Dan lagi, harga segitu dapat 1 pagupon. Masak harga Rp 9,4 juta nggak bisa dapat 2 pagupon ya,” katanya balik bertanya.

Santoso juga mengaku, tidak pernah melihat burung hantu di kawasannya. Ia mengatakan, kemungkinan populasi burung pemangsa tikus ini sudah langka.

Untuk mengatasi serangan tikus, lanjutnya, petani di daerah ini banyak memasang setrum yang sumber listriknya dari tenaga genset.

“Habis magrib itu dimulai, sampai jam 10 malam. Jadi petani juga menjaga sawahnya saat malam. Dan saya nggak pernah lihat burung hantu seliweran di sini,” pungkasnya.

Baca Juga: Proyek Molor, Pemasangan Tiang Rubuha di Perak Jombang Menceng dengan Pondasi

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait