Pandemi Covid-19, Pasar Baglog Jamur Tiram Menurun

Tumpukan baglog jamur tiram milik Elis. (Foto: Anggit)
  • Whatsapp

DIWEK, KabarJombang.com Akibat diterpa pandemi Covid-19, dudidaya baglog (media tanam) jamur tiram bertahan. Namun, meski selama pandemi ini, pasar baglog  naik turun, petani baglog jamur tiram tetap konsisten melakukan pembibitan.

Elis Zumrotul Mufidah (40) warga Dusun Tawar, Desa Grogol, Kecamatan Diwek,  Kabupaten Jombang,  adalah pelaku usaha baglog jamur tiram. Menurutnya, selama pandemi penjualan dan pemasukan tidak dapat di prediksi. Pemasaran baglog jamur tiram miliknya pun berkurang.

Baca Juga

“Dulu kalau normal saya jual ke Pasar Cukir, Pasar Bandung, Pasar Legi, Pasan Pon, setiap pasar punya dua pedagang satu harinya kirim satu kuintal,” ucapnya pada KabarJombang.com, Minggu (9/8/2020).

Usaha baglog yang dibibit di belakang rumahnya ini pun hanya bisa menjual ke Pasar Pon. Itupun hanya ke satu pedagang. Karena di tengah pandemi ini masyarakat jarang ke pasar.

Usaha baglog jamur tiram  yang sudah digagasnya sejak tahun 2011 ini, biasanya ia jual ke pedagang pasar kisaran Rp 1.500 per ons, pedagang jualnya Rp 2 ribu.

“Jamur tahan satu hari kalau tidak kena sinar matahari. Kalau di letakkan di dekat ruangan yang ada udara bisa kuat satu minggu,” katanya.

Ketika ditanya beda pemasukan sebelum dan saat pandemi Covid -19, tidak mengetahui secara detail. Wanita yang juga guru di SD Catakgayam, Mojowarno ini pun hanya berharap selama pandemi tetap bisa melakukan budidaya baglog jamur tiram miliknya.

.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait