HPP Gabah Tembus Rp 6.500 Saat Panen Raya, Petani di Jombang Sumringah

Foto: Bupati dan Wakil Bupati Jombang bersama petani padi di Desa Plosogeneng Jombang
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram, sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 2 Tahun 2025. Hal ini tentu disambut baik oleh para petani padi. Tak terkecuali para petani di Jombang, Jawa Timur.

Salah satu petani yang menyambut baik kebijakan tersebut adalah Nandir (59) warga Desa Plosogeneng, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Dengan HPP yang mencapai 6.500, tentu akan menguntungkan para petani.

Baca Juga

“Ya tentu (petani) sangat senang. Tahun kemarin saat HPP 5.500 saja, petani sudah untung hampir 3 juta per 100 Ru (1.400 meter persegi) nya. Tahun ini kalau 6.500 ya bisa nambah 1 juta untungnya,” ungkap Nandir, Senin (7/4/2025).

Nandir juga menjelaskan, jika biaya tanam padi sampai panen, petani rata-rata mengeluarkan uang 2,7 juta per 100 Ru nya. Dengan hasil panen sekitar 1 hingga 1,2 ton.

“2,7 juta itu sudah termasuk biaya combinya (mesin panen). Rata-rata petani panen itu 1 ton, ada yang lebih per 100 Ru. Kalau sawah saya belum panen, tapi insya Alloh smtidak jauh beda dengan sebelumnya,” imbuh Nandir, sambil tersenyum bahagia.

Sementara itu, Bupati Jombang, Warsubi menjelaskan, akan bekerjasama dengan Perum Bulog untuk menyerap gabah petani di Kabupaten Jombang. Hal itu, agar bisa membeli gabah petani sesuai HPP.

“Jadi untuk petani-petani kecil, nanti bisa penyaluran nya bisa melalui Kelompok Tani (Poktan) yang ada di desa. Sehingga Bulog bisa menyerap langsung dengan bekerjasama dengan Poktan ini. Jadi petani panen 2 ton atau 3 ton, bisa diserap langsung oleh Bulog,” Ungkap Warsubi usai panen raya di Plosogeneng Jombang, Senin (7/4/2025).

Meski begitu, Warsubi juga mengakui jika masih banyak petani yang menjual hasil panennya ke tengkulak. Sehingga biasanya harga pembelian gabah kurang maksimal.

“Ya memang tengkulak ini kan mencari untung juga, sehingga pembeliannya biasanya di bawah HPP. Sehingga harapan kami, dengan kerjasama antara Bulog dan kelompok tani, pembelian gabah di petani bisa sesuai HPP atau paling tidak mendekati,” pungkasnya.

Bupati Warsubi juga berharap, nantinya jika di desa sudah terbentuk koperasi desa merah putih, masing-masing koperasi bisa memiliki mesin panen combine. Sehingga, petani bisa meminimalisir biaya produksi.

Sementara itu, Presiden RI, Prabowo Subianto melalui pertemuan virtual yang diikuti oleh 14 Provinsi di Indonesia, termasuk Pemkab Jombang menegaskan, bahwa Pemerintah akan melindungi para petani Indonesia dengan menerapkan HPP yang pantas.

“Petani kita adalah produsen pangan. Hidup mereka harus lebih baik. Kesejahteraan mereka harus meningkat. Karena itu pemerintah republik Indonesia sudah menetapkan harga gabah kering panen yang dibeli dari petani adalah 6500. Saya ulangi 6500. Saya siap keluarkan PP. Ini tidak main-main. Ini persoalan kebangsaan,” ungkap Prabowo melalui virtual meeting.

Berita Terkait