BARENG, KabarJombang.com – Kendati target droping bibit pisang Mas Kirana dicanangkan terakhir 10 Desember 2020 untuk empat kecamatan. Namun, Kecamatan Bareng, yang mengajukan bibit pisang Mas Kirana sebanyak 52.317. Namun hingga kini belum ada pengiriman.
Kordinator PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Bareng, Haris Kusuma, membenarkan jika Kecamatan Bareng belum didroping bibit pisang Mas Kirana. Menurutnya, karena saat ini masih proses pengiriman ke Wonosalam.
“Kalau Wonosalam selesai selanjutnya dikirim ke Bareng, nanti didrop di masing-masing kelompok. Tidak Kelompok Tani (Poktan) yang mengambil, tapi akan di kirim ke alamat Poktan sesuai data yang ada,” tuturnya pada KabarJombang.com, Senin, (30/11/2020).
Ditanya kapan dikirim ke Bareng, Haris Kusuma belum bisa memastikan. “Kalau jangka waktu beberapa hari lagi dikirim saya ndak tau, tergantung dari armadanya,”terangnya.
Dari data pengajuan 52.317 dikatakan Haris, itu semua merupakan usulan dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Bareng. Terdapat 57 Poktan yang mengusulkan dari 13 desa.
Paling sedikit Poktan Sidowayah mengajuan bibit pisang Mas Kirana dengan jumlah 1000 bibit. Sedangkan paling banyak Poktan Tegalrejo yang mengajukan bibit pisang sebanyak 5.245 bibit.
“Bisa dikatakan Kecamatan Bareng ini mengajukan yang paling banyak jika dilihat dari data yang ada diantara empat Kecamatan,” paparnya.
Haris menyebutkan, pisang Mas Kirana paling cocok ditanam pada ketinggian 300 meter dpl (dibawah permukaan laut). Namun tidak menutup kemungkinan juga bisa ditanam dibawah ketinggian itu.
“Wilayah Ngrimbi keatas, Ngampungan keselatan, Pakel dan Pulosari ini dataran tinggi, Namun dibawah daerah itu masih bisa ditanam juga,” bebernya.
Pihaknya berharap dengan adanya bantuan bibit pisang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Terkait hasil panen, Haris menyebut Disperta menjamin adanya kemitraan.
“Kalau Wonosalam sudah ada kerjasama karena yang mengawali Wonosalam. Terkait pemasaran Mas Kirana, harapannya hasil panen wilayah Bareng ditampung disana juga (Wonosalam -red). Namun tidak tahu secara pasti apakah hanya dari Wonosalam saja apa daerah lain nantinya juga diterima,” pungkas Haris Kusuma.