Cara Menanam Cabe Rawit di Rumah Sampai Panen

Cabai rawit. KabarJombang.com/Daniel Eko/
Cabai rawit. KabarJombang.com/Daniel Eko/
  • Whatsapp

KabarJombang.com – Menanam cabe rawit di rumah bisa menghemat pengeluaran, melihat pada satu waktu harga cabe bisa melonjak. Selain itu sangat menguntungkan dalam skala rumah tangga.

Cara menanam cabe rawit yang baik perlu melalui proses pemilihan benih, penyemaian, perawatan, penanaman sampai panen.

Baca Juga

Cara menanam cabe rawit bisa menggunakan bantuan polybag, tray, atau di lahan sempit sekalipun. Cara menanam cabe rawit ini bisa jadi solusi ketika cabe mengalami kenaikan harga.

Berikut cara menanam cabe rawit seperti dikutip KabarJombang.com dari Liputan6.com, Rabu (1/9/2021).

Pemilihan benih

Cara menanam cabe rawit yang pertama adalah memilih benih. Pastikan memilih benih unggul yang tersedia di pasaran. Bibit yang baik berdaya kecambah di atas 80 persen, adaptasi baik, bersih, dan sehat. Pilih benih sesuai dengan iklim dan musim tanam. Hindari benih kadaluarsa.

Media persemaian

Benih bisa disemai di polybag atau tray. Media persemaian harus dipersiapkan paling tidak seminggu sebelum menyemai benih. Media persemaian terdiri dari campyran tanah halus, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Masukkan media ke tempat persemaian. Media tidak perlu sampai penuh, cukup 3/4 dari polybag atau tempat persemaian.

Memeram benih

Sebalum cara menanam cabe rawit, ada baiknya agar benih diperam terlebih dahulu. Caranya, pada bibit yang dibungkus plastik, lubangi plastik. Rendam bibit dalam air hangat selama 8-12 jam. Tiriskan dan bungkus dalam kain tebal dan lembap. Beri lapisan dua koran. Siapkan kaleng isi seperempatnya dengan pasir yang dibasahi. Masukkan benih, beri bohlam 15-25 watt. Pemeraman akan menghasilkan biji yang tumbuh menjadi kecambah.

Menyemai benih

Masukkan benih yang sudah diperam agar benih lebih kuat dan cepat muncul tunas. Gunakan benda yang runcing, jangan menggunakan jari tangan untuk melubangi. Masukkan benih dalam lubang. Tutup benih dengan tanah halus, debu atau abu supaya tunas lebih mudah muncul. Jarak antara satu lubang ke lubang lainnya idealnya 5 cm. Tutup tempat persemaian dengan karung basah atau daun pisang. Benih akan mulai tumbuh sekitar 7-8 hari.

Menyapih benih

Cara menanam cabe rawit selanjutnya adalah menyapih bibit. Menyapih bibit adalah memisahkan/memindahkan bibit dari sekelompoknya hingga menjadi tanaman individu dalam suatu wadah tersendiri sesuai dengan ukuran dari pertumbuhannya. Seleksi bibit yang seukuran dan sehat. Penyapihan atau pembumbungan dilakukan setelah benih memiliki dua helai daun atau sekitar 7-14 hari. Benih bisa dipindahkan ke tempat baru dengan media yang sama dengan media semai.

Perawatan benih

Selama perawatan, jangan diberi pupuk. Jika terdapat hama, gunakan insektisida dan fungisida setengah dari dosis anjuran. Jika tidak ada hama dan jamur, tidak perlu dilakukan penyemprotan. Penyiraman dilakukan secukupnya supaya tanah tidak terlalu basah atau kering. Cabut gulma yang tumbuh jika ada. Benih akan siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu ketika sudah membentuk 4-6 delai daun dengan tinggi 5-6 cm.

Penyiapan media tanam

Gunakanlah perbandingan 3:2:1 dengan rincian tanah, pupuk, dan sekam mentah untuk tempat menanam. Setelah berumur 4 minggu, pindahkan benih cabai pada lahan yang telah disiapkan. Jangan lupa untuk menggemburkan tanah lahan dan memberikan pupuk. Berhati-hatilah saat melepaskan benih dari polybag agar akar tidak rusak. Jika tetap menggunakan polybag, gunakanlah polybag dengan diameter minimal 30 cm. Bisa juga menggunakan ember bekas yang sudah dibersihkan.

Jika menanam pada musim hujan, pastikan jarak antar tanaman 60 x 70 cm. Sementara untuk musim kemarau, jarak antar tanaman 60 x 60 cm. Jarak tanaman yang terlalu dekat akan membuat cabe mudah tertular penyakit, dan sulit pada waktu panen.

Pemupukan

Cara menanam cabe rawit di rumah selanjutnya adalah pemupukan. Selama masa penanaman, rajinlah memberi pupuk. Gunakan pupuk kompos sehingga cabe menjadi lebih organik. Pupuk susulan diberikan 2 minggu setelah tanam. Pemupukan diulangi tiap 10-14 hari sekali tergantung kondisi tanaman. Semakin subur semakin lama intervalnya.

Perawatan

Jangan lupa untuk menyirami cabe setiap hari. Dan juga seringlah melihat apakah ada tanaman lain yang tumbuh yang akan mengganggu pertumbuhan cabe. Jika ada cabut secara rutin agar cabe bisa tumbuh dengan baik.

Jaga selalu kebersihan lahan, tanaman, air, perkakas, dll untuk menghindari munculnya penyakit. Lakukan pengamatan secara rutin dan berkala terhadap kondisi tanaman agar tahu betul akan masalah yang timbul dan tindakan yang akan dilakukan. Ambil tindakan sesuai dengan permasalannya dengan tepat guna supaya tidak ada pemborosan tenaga, waktu, dan biaya karena kesalahan aksi.

Pengendalian hama dan penyakit

Selama cabe tumbuh, cara menanam cabe yang penting adalah jaga kebersihan lahan. Monitoring/amati perkembangan hama dan penyakit secara rutin. Lakukan tindakan segera setelah teridentifikasi terserang. Gunakan pestisida yang tepat waktu, sasaran, cara dan dosis.

Amati dan ulangi penyemprotan. Buang tanaman atau bagian yang sakit segera. Jika menurut pengamatan tidak ada hama, maka tidak perlu dilakukan penyemprotan insektisida/ pestisida.

Perempelan

Perempelan adalah sebuah tehnik pemangkasan tunas pada tanaman yang bertujuan untuk mempercepat proses pembuahan tanaman. Pada cara menanam cabe rawit, perempelan dilakukan dengan membuang tunas di ketiak daun di bawah cabang Y. Di dataran rendah perempelan dimulai pada hari ke 8 – 12 setelah tanam. Di dataran tinggi perempelan dimulai pada hari ke 15 – 20 setelah tanam. Lakukan perempelan kembali pada 75 hari setelah tanam pada dataran rendah dan 90 hari setelah tanam pada dataran tinggi.

Panen

Cabe rawit bisa dipanen setelah berumur 2.5-3 bulan sesudah disemai. Panen berikutnya bisa dilakukan 1-2 minggu tergantung kesuburan tanaman. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dengan memetik buah dengan tangkainya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait