Wacana PPN Sembako dan Pendidikan, Praktisi Ekonomi Jombang: Harus Tepat Sasaran 

Dr Junaedi ketika ditemui KabarJombang.com di kantornya. (Daniel Eko).
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Ditengah wacana Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di sektor sembako maupun pendidikan. Praktisi Ekonomi di Kabupaten Jombang menyebut pajak harus sehat dan tepat sasaran.

Saat ini persoalan pajak masih dalam wacana yang belum diparipurnakan. Banyak anggapan PPN diterapkan untuk sembako secara keseluruhan baik itu dalam sektor kelas menengah bawah sampai atas.

Baca Juga

“Pajak harus sehat dan tepat sasaran. Terlebih tidak membebani masyarakat kelas menengah ke bawah. Informasinya hanya beberapa bahan pokok tertentu yang dikenai pajak (barang harga mahal atau barang premium),” ungkap Junaedi pengamat ekonomi, Selasa (15/6/2021).

Dosen Magister Ilmu Ekonomi Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang ini mengatakan, jika pajak yang akan diterapkan bisa menjadi sumber pendapatan yang benar-benar menjadi penerimaan pemerintah.

“Sehingga harus adil siapa yang berhak dikenakan pajak, tidak semuanya. Dan jangan sampai pajak ini membebani masyarakat kelas menengah kebawah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Junaedi menjelaskan jika wacana ini menjadi perdebatan dikalangan masyarakat. Sebab diketahui sebelumnya adanya relaksasi PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang terkesan kelas atas diberikan keringan, sedangkan kelas bawah dibebankan pajak.

“Sementara kalau semua sembako ditetapkan dan dikenai pajak jelas memberatkan. Dampak pajak terhadap barang biasa hingga barang premium secara makro bisa mengakibatkan inflasi,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kaprodi Magister Ilmu Ekonomi Undar.

Dikatakan juga, sama halnya pajak dalam bidang pendidikan yang tepat sasaran dan proporsional. Sebab jika pengenaannya untuk sekolah umum punya pemerintah atau swasta yang tujuan tidak terlalu profit atau komersil justru menjadi masalah.

“Justru sekolah seperti itu harus diberikan subsidi. Namun jika untuk sekolah yang mengedepankan benefit, bayarnya mahal, sifatnya privat itu mungkin tidak ada masalah. Sebab segmen yang sekolah disana jelas berpendapatan tinggi,” imbuhnya.

Demikian itu, Junaedi berharap agar wacana seperti ini dapat diselesaikan secepatnya. Agar tidak menjadikan sebuah perdebatan, terlebih kegaduhan pada kondisi yang seperti ini.

 

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait