Terserang DBD, Bocah 8 Tahun Meninggal Dunia

Ahmad Shobirin, ayah korban yang terserang penyakit DBD saat menunjukan foto almarhum anaknya. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

PETERONGAN, (kabarjombang.com) – Diki Abrizal Saputra, bocah berusia 8 tahun, asal Dusun Ngrandu, Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, meninggal dunia akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Minggu (17/1/2016) sore, sekitar jam 17.15 Wib di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang.

Menurut Ahmad Sobirin (30) orang tua korban, meski sudah mendapatkan perawatan medis, namun nyawa korban tidak bisa tertolong. “Hari Rabu (13/1/2016), anak saya badannya panas, dan saya bawa ke Puskemas Peterongan. Saat di Puskesmas dia merasakan bahwa tonggorokannya sakit. Dari hasil pemeriksaan dan juga hasil Laboratorium, akhirnya pihak Puskesmas merujuk Diki untuk dirawat di RSUD Jombang,” ujar Sobirin Senin (18/1/2015).

Baca Juga

Pria yang berprofesi sebagai penjual lontong balap ini menceritakan, anaknya dirawat di Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah ini selama lima hari. ”Kita tidak tahu kalau Diki menderita DBD, namun saat melihat dari hasil Laboratorium, saya baru mengetahui hal itu,” bebernya.

Sementara Sriwati, ibu korban mengatakan, saat perawatan itu anaknya sempat muntah darah. Namun, tidak ada bintik-bintik pada kulitnya seperti gejala DBD pada umumnya. Namun menurut dokter, karena cairannya sudah masuk ke seluruh tubuh, akhirnya bocah yang masih duduk di Kelas 1 di Madrasah Ibtidaiyah Peterongan ini meninggal dunia.

Kepala Dusun Ngrandu, Sadak (50) menjelaskan, ada sekitar 4 anak yang sudah terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di dusunnya. ”Disini ada 4 anak yang masuk Rumah Sakit karena DBD. Beberapa anak diantaranya, Diki Abrizal Saputra (8) yang baru meninggal dunia, Udin yang masih dirawat di RSUD Jombang, Zamroni yang dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI), dan yang terakhir Riska yang tidak lain tetangga Diki, sampai saat ini dia dirawat di RSUD Jombang,” bebernya.

Menurut Sadak, sebenarnya di desanya sudah beberapa kali dilakukan fogging (pengasapan). Namun, karena kebiasaan masyarakat yang belum bisa menjaga lingkungan, menyebabkan penyakit DBD masih menyerang di desanya.

”Sudah 4 kali dilakukan fogging, 1 bantuan dari pemerintah dan 3 lagi dari swadaya masyarakat,” tegasnya saat ditemui di kediaman (alm) Diki. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait