PLANDAAN, KabarJombang.com – Sungai Beng yang membelah Desa Gebangbunder, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang dengan Desa Munung, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk mengkhawatirkan.
Talut sungai di wilayah perbatasan itu setiap musim penghujan selalu ambrol, tergerus air karena tidak ada plengsengan (tembok penahan talut).
Ayuni Andriana, warga setempat mengungkapkan, setiap musim penghujan talut sering longsor karena belum ada pelengsengan di sungai itu. Penahan talut terakhir dibangun sekitar 10 tahun yang lalu.
“Memang sudah lama tidak ada pelengsengan. Sudah lama, kira-kira sekitar sepuluh tahun lalu,” katanya kepada KabarJombang.com, Rabu (11/12/2012).
Dia mengatakan, kondisi itu mengkhawatirkan karena jarak bibir sungai dengan rumah warga tidak jauh, bervariasi antara 5 – 10 meter.
“Setiap musim hujan pasti longsor karena belum ada pelengsengan itu. Takutnya perumahan warga sekitar ikut tergerus jika terus-terusan talutnya longsor,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Ayuni, sebidah tanah di dekat masjid desa itu sudah mulai tergerus. “Kalau di deketnya masjid itu sudah mulai sedikit tergerus,” kata dia.