JOMBANG, Kabar Jombang.com – Dalam sehari, dua kali kejaksaan negeri Jombang digeruduk puluhan wartawan. Puluhan juru warta ini, meminta agar Kepala Kejaksaan Negeri Jombang melakukan pembinaan kepada bagian keamanan yang dinilai bersikap arogan.
Aksi pertama dilakukan puluhan wartawan yang tergabung dalam PWI dan IJTI setempat. Mereka mendatangi korps Adhiyaksa di jalan Wahid Hasyim tersebut, guna mengadukan sikap satpam kejaksaan yang dinilai kerap menghalang-halangi tugas pers.
Para jurnalis ditemui langsung Yulius Sigit Kristanto, Kajari Jombang beserta Kepala seksi intelijen Hary Rachmat. Kepada Sigit, panggilan akrab Kajari, pewarta yang kesehariannya bersinergi dengan para jaksa ini, meminta agar perlakuan tidak humanis yang menimpa salah satu rekan mereka bisa segera terselesaikan dengan baik.
“Jika memang satpam ini menjalankan protap (prosedur tetap) kejaksaan, setidaknya tolong diingatkan agar dalam penyampaian kepada siapapun termasuk wartawan, agar lebih manusiawi,” terang Sutono, ketua PWI Jombang, senin (12/2/2020). Sutono juga menambahkan, aksi puluhan wartawan ini merupakan akumulasi sejumlah kejadian yang kerap menimpa wartawan ketika bertugas di kejaksaan Jombang.
Aksi kedua dilakukan sejumlah wartawan yang tergabung dalam Gerakan Tolak Arogansi Jurnalis Jombang serta LSM Forum Rembug Mayarakat Jombang. Tak jauh berbeda dengan aksi pertama, puluhan jurnalis dari berbagai media itu, menggelar aksi damai didepan kantor kejaksaan Jombang. Sembari membentangkan sejumlah poster, mereka juga mengusung tuntutan yang sama.
Aksi demo kedua ini tak berlangsung lama. Pihak kejaksaan meminta para jurnalis ini untuk berdialog di dalam ruangan. Riyanto wartawan suara harian pagi mengungkapkan, aksi gabungan yang ia lakukan bersama rekan sejawatnya merupakan bentuk solidaritas atas perlakuan satpam kejaksaan.
“Kami minta oknum satpam tersebut ditindak tegas,” kata Riyanto yang diamini pekerja pers yang lain. Ia juga mengungkapkan, ke depan kejaksaan bisa lebih memberi akses tanpa ada arogansi dari pihak manapun.
Baik pada pendemo pertama maupun kedua, Sigit secara lugas meminta maaf atas insiden yang menimpa jurnalis Dia pun berjanji akan melakukan evaluasi dengan tetap mengedepankan hubungan baik dengan kalangan jurnalis.
“Semua masukan para wartawan kita tampung, kita juga akan beri peringatan pada satpam yang bersangkutan. Saya kira ini hanya miskomunikasi saja. Tapi terima kasih atas saran dan masukannya, sekali lagi saya minta maaf atas insiden ini,” ungkap Sigit dihadapan puluhan jurnalis.
Insiden tidak mengenakkan sendiri, terjadi pada jurnalis faktualnews.co, Muji Lestari. Pada senin (10/2/2020) siang, wartawati kelompok faktual media ini, sempat bersitegang dengan satpam kejaksaan. Gegara salah masuk pintu, keduanya adu mulut hingga terlontar kata-kata kasar dan sikap arogan dari oknum satpam.