JOMBANG, KabarJombang.com – Menyambut pergantian tahun, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, yang lebih akrab disapa Gus Kikin, mengajak umat untuk memanfaatkan momen akhir tahun dengan introspeksi diri.
Gus Kikin, yang juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, menyerukan kepada masyarakat, terutama di Jombang, untuk merenung dan mengevaluasi diri dalam rangka menyongsong tahun baru 2025.
Menurutnya, salah satu cara terbaik dalam menyikapi pergantian tahun menurut ajaran Islam adalah dengan melakukan muhasabah, atau evaluasi diri, agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
“Beberapa hari lagi, kita akan memasuki tahun 2025. Dalam pandangan agama, saat yang tepat untuk merenung adalah di detik-detik akhir tahun. Saat itulah kita seharusnya berintrospeksi dan mengevaluasi diri,” ungkap Gus Kikin.
Gus Kikin mengingatkan, dalam Surah Al-Hasr Ayat 18, untuk selalu memperhatikan amal perbuatan mereka sebagai bekal kehidupan di hari esok, baik untuk dunia maupun akhirat.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” kutipnya.
Melalui ayat tersebut, Gus Kikin menegaskan pentingnya untuk terus melakukan evaluasi diri sebagai langkah untuk memperbaiki kualitas hidup. Hal ini tidak hanya berlaku untuk individu, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan.
“Evaluasi diri sangat penting sebagai bekal untuk kehidupan yang lebih baik, baik secara pribadi maupun masyarakat. Mari bersama-sama membangun masyarakat yang harmonis, penuh kasih sayang, rukun, dan saling mendukung,” ujar Gus Kikin.
Selain itu, Gus Kikin juga mengapresiasi proses demokrasi yang berlangsung di Indonesia, dengan pergantian kepemimpinan di tingkat Presiden, Gubernur, Bupati, hingga Wali Kota. Menurutnya, ini menjadi kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk meninggalkan keburukan dan memulai lembaran baru yang lebih positif.
“Di akhir tahun 2024, kita sudah menyaksikan pergantian kepemimpinan yang berjalan dengan damai. Mari kita sambut tahun baru dengan semangat baru, jauhkan diri dari hal-hal negatif, dan sambut Harlah NU pada 31 Januari 2025,” lanjutnya.
“Mari kita masuki Abad Kedua NU dengan optimisme, terus mengembangkan NU sebagai perekat bangsa dan negara, serta menjadi pelopor perdamaian dalam keberagaman,” tuturnya.
Gus Kikin pun berharap agar tahun 2025 menjadi momentum bagi umat untuk terus memperbaiki diri dan membangun Indonesia yang lebih maju dan penuh kedamaian.