Jombang, KabarJombang.com-Sejumlah siswa SMPN 1 Wonosalam, Jombang, berhasil mengumpulkan tiga karung sampah plastik di Sungai Gogor, Wonosalam. Kegiatan ini merupakan rutinan dalam dua pekan sekali yang digelar para siswa, yang tergabung dalam komunitas Polisi Air.
Seorang siswa M Candra Rahmadani mengatakan, senang dengan digelarnya kegiatan mulung sampah di Sungai Gogor. Ia mengaku prihatin dengan kondisi Sungai Gogor. “Bukan hanya senang saja. Tetapi ikut serta peduli membersihkan sungai, ” kata Candra, biasa disapa, Minggu (13/3/2022).
Masih kata Candra, kegiatan ini merupakan agenda kegiatan yang sudah kali kedua dilakukan para siswa SMPN 1 Wonosalam. Jika sebelumnya sudah berhasil mulung sampah saset makanan, tapi kali ini semua sampah yang ada di pinggir Sungai Gogor.
“Tiga karung yang sudah kita kumpulkan. Kira-kira beratnya, satu kuintalan. Ini kita belum menganggap sungai ini bersih dari sampah-sampah plastik, ” ujar Candra.
Candra juga meminta para siswa di Kabupaten Jombang, ikut peduli dan terlibat pembersihan Sungai Gogor dari sampah-sampah. Sebab menurutnya, samakin lama kondisi sungai tidak ramah lagi.
“Saya rasa kita tak perlu malu, munguti sampah seperti pemulung. Apanya yang perlu dimaluin, selama kegiatan yang kita lakukan baik, ” jelas Candra.
Selanjutnya Candra berharap, di kawasan wilayah Sungai Gogor perlu adanya penampungan sampah. Selama ini yang ia ketahui, warga masih membuang sampah di Sungai Gogor, karena belum ada tempat pembuangan sampah yang memadai.
Dalam kegiatan mungut sampah di Sungai Gogor ini, juga diikuti beberapa guru pendamping. Seorang guru Kukuh Irijanto mengatakan, kegiatan mulung sampah ini merupakan bentuk kepedulian para siswa yang selama ini sudah menjadi agenda siswa.
“Para siswa selain menerima mata pelajaran sekolah perlu juga dikenalkan pentingnya lingkungan. Salah satu cara membentuk polisi air, ” kata Kukuh.
Menurut Kukuh, warga yang tinggal di hilir sungai sangatlah membutuhkan air bersih. Sampah yang ada seharusnya dikelola di tingkat rumah tangga dan dikelola oleh Bumdes.
“Selama ini belum ada kepedulian ke arah situ (peduli sungai). Masalah lingkungan belum menjadi fokus utama warga dan pemerintah, sampai saat ini di Wonosalam sendiri belum ada tempat pembuangan sampah mandiri. Sehingga masyarakat banyak yang membuang sampahnya di sungai,” jelas kukuh.
Sementara itu Ketua Kelompok Pengelola Hutan Rakyat Sumber Sejahtera (KPHRSS) Wonosalam Jombang, Supriyo mengaku sangat mendukung dengan agenda mungut sampah di Sungai Gogor. Menurutnya kegiatan positif ini, perlu ditiru oleh sekolah-sekolah ini lain di Kabupaten Jombang.
“Kegiatan ini luar biasa, karena di tengah orang tidak peduli dengan lingkungan, adik-adik para siswa ini berkerja demi orang banyak, ” kata Supriyo.
Supriyo yang juga terlibat dalam kegiatan mungut sampah ini, menilai kalau sungai di Wonosalam ini sudah cukup memprihatinkan. Ia berharap ada pemilahan dalam pengelolaan sampah sejak dari awal, agar sampah-sampah yang ada bisa terkendali.
“Kalau sampah sudah terkendali kan sungai bisa enak dipandang. Air bening dan bersih juga sehat,” ucap Supriyo.
Selain itu Supriyo berharap dengan tegas, agar pemangku kawasan hutan di Wonosalam ini melakukan penertiban penebangan pohon. Menurutnya, sungai yang merupakan sumber mata air sebaiknya area sungai menjadi kawasan lindung nol penebangan. Makanya dalam beberapa hari terakhir, Supriyo bersama kelompoknya telah menggelar penanaman pohon di sepadan sungai, agar tetap terjaga sesuai fungsinya.