PETERONGAN, KabarJombang.com – Perbaikan jalan nasional Surabaya – Jombang bisa dipastikan molor. Pasalnya, hingga saat ini, pihak Balai Besar Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) belum menemukan pemenang lelang.
Ini disampaikan Sriyanto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Preservasi Jalan Kertosono, Jombang, Mojokerto, Gempol pada BBPJN Jawa Timur, perbaikan jalan baru akan dilakukan setelah ada pemenang lelang.
“Masih menunggu pemenang hasil lelang, baru nanti akan ada perbaikan jalan,” ucapnya pada KabarJombang.com, Minggu (9/2/2020).
Dikatakannya, berdasarkan target, pemenang lelang sudah ada pada Januari 2020 kemarin. Namun, menurut dia, prediksi tersebut meleset.
“Sebelumnya kami prediksi Januari sudah ada pemenang. Dan sudah disiapkan anggaran untuk tahun 2020. Kalau sudah ada pemenang kan tinggal tanda tangan kontrak dengan penyedianya,” jelasnya.
Disebutnya, jadwal perbaikan jalan bisa dilakukan pada awal Februari 2020, jika pemenang lelang sudah ada sesuai jadwal. Jika belum ada pemenang lelang, otomatis pihak BBPJN melakukan retender.
“Sebenarnya kalau bisa sesuai rencana, kita bisa mulai perbaikan atau sapu lubang di sepanjang 108 kilometer jalan nasional,” kata dia.
Sriyanto mengaku, molornya mendapatkan pemenang lelang perbaikan jalan nasional itu, akibat proses lelang di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Jawa Timur terlalu banyak. “Paket yang dilelang banyak, personil sedikit, sedangkan lembaga ini juga masih baru,” ungkapnya.
Pihaknya memastikan, pemanang lelang bakal ada pada 18 Februari 2020 mendatang. Setelah itu, pemenang lelang baru melakukan penanganan di antaranya pemantapan jalan, menyapu lubang.
Untuk diketahui, kondisi jalan nasional Mojokerto – Kertosono terpantau banyak lubang. Warganet menyebut, jalan berlubang tersebut disebutnya “Jeglongan Sewu”. Selain itu, aparat kepolisian sebelumnya, melakukan pengecatan pada sekitar titik lubang. Harapannya, bisa meminimalisir tingkat kecelakaan disebabkan buruknya kondisi jalan.
Sehari sebelumnya, kondisi jalan berlubang dan bergelombang, terpantau di Jalan Soekarno – Hatta, tepatnya di Dusun Klagen, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Di lokasi ini, warga meletakkan tanda tiang kayu agak pendek dengan alas ban yang diberi batu. Selain itu, tanda tersebut ditutup sak plastik. Juga terpantau, median jalan yang rusak di Jalan Brawijaya, Kecamatan Peterongan.