JOMBANG, KabarJombang.com – Ketua DPD Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Jombang, KH Abdul Adhim Dimyati, meninggal pada Kamis (4/3/2021).
KH Abdul Adhim Dimyati meninggal sekitar pukul 07.45 WIB, di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Jombang, M. Salim Basawad bahwa Ketua DPD IPHI Jombang meninggal dunia pada pagi hari ini.
“Benar, pagi hari ini kita menerima kabar duka telah meninggalnya Ketua DPD IPHI Jombang,” kata Salim kepada KabarJombang.com, Kamis (4/3/2021).
KH Abdul Adhim lahir di Jombang, pada tanggal 28 Maret 1953.
Jenazah almarhum KH Abdul Adhim Dimyati akan dimakamkan di makam keluarga yang berada di Mojongapit, Jombang.
Tidak hanya itu, kabar duka dan rasa kehilangan akan sosok Almarhum ini juga ikut dirasakan para tenaga pendidik yang ada di lingkungan MAN 1 Jombang, tak terlepas bagi masyarakat Jombang sendiri.
Kepala MAN 1 Jombang, Erma Rahmawati mengatakan, sosok KH Abdul Adhim Dimyati adalah orang yang baik, ramah, enerjik, selalu mendukung dan ikut berjuang terkait pengembangan pendidikan yang ada di Jombang, khususnya di sekolahnya.
Sebab KH Abdul Adhim ini juga merupakan merupakan Ketua Komite di MAN 1 Jombang, sejak tahun 2009 silam.
“Beliau juga merupakan tokoh masyarakat yang tidak asing lagi bagi masyarakat Jombang. Jadi beliau sangat membantu kami di MAN 1 Jombang,” kata Erma kepada KabarJombang.com, Kamis (4/3/2021).
Erma mengatakan, almarhum sempat berpesan jika bekerja landasi dengan rasa keikhlasan, amanah, dan tanpa pamrih.
“Meskipun rasa kehilangan karena kepergian beliau, kita tidak boleh patah dan menyerah. Ini semua sudah takdir, dan saya percaya bahwa Allah akan berikan yang terbaik,” sendunya.
Erma juga menyampaikan beberapa Minggu lalu KH Abdul Adhim sakit Covid-19 dan dirawat di RS Dr. Soetomo Surabaya. Dan ia juga sempat menjenguk Almarhum di Surabaya dua kali untuk mengetahui perkembangan kesehatan Almarhum.
“Waktu di Surabaya kemarin saya juga sempat mampir meski hanya ketemu sama putrinya (Mbk Vivin) yang sedang menjaga disana walaupun tidak bisa masuk, karena Covid-19, semoga tetap semangat, sabar, dan kuat,” paparnya.
Waka Kurikulum MAN 1 Jombang, Haris menambahkan, jika sepanjang hidup almarhum sangat membina dan merangkul seperti orangtua sendiri.
“Jadi kami disini selama ini tidak hanya dianggap sebagai mitra saja tetapi juga anak. Seperti cara komunikasi antara anak dan orangtua sehingga kita kerja itu enak, kita dihargai dalam bekerja dan cara beliau mengarahkan. Oleh karena itu saya mengatakan bahwa beliau adalah sosok orangtua bagi kami,” ujar dia.