Kasus DBD Meningkat, Renggut 4 Nyawa di Bulan Januari

dr Heri Wibowo, Kepala Dinas Kesehatan saat ditemui wartawan di Pemkab Jombang. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Hingga pertengahan bulan Januari 2016, kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jombang mengalami tren peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, hingga pertengahan Januari 2016, ada 4 orang meninggal dunia. Data tersebut juga mengungkapkan, sepanjang tahun 2015 ada sekitar 156 kasus DBD. Sementara hingga pertengahan Januari 2016, sudah mencapai 96 kasus.

Baca Juga

Kepala Dinkes Kabupaten Jombang, Heri Wibowo mengatakan, 96 kasus penyakit DBD yang menyerang di Kabupaten Jombang hingga pertengahan Januari 2016 tersebut terbagi di beberapa kecamatan. “Yang terbanyak ada di enam kecamatan, diantaranya, di Kecamatan Diwek, Jogoroto, Sumobito, Mojoagung, Mojowarno dan juga Kecamatan Jombang. Namun tak sebanyak tahun lalu,” katanya.

Menurutnya, jumlah kematian akibat penyakit dari nyamuk Aedes Aegypti sudah mencapai empat kasus kematian hingga pertengahan bulan Januari 2016. Diantaranya yaitu Kismulloh Abdul Hakim, bocah kelas 5 SD asal Desa Jombatan Kecamatan Kesamben. Andik, warga asal Desa Genuk watu Kecamatan Ngoro. Brahma, warga asal Desa Jombok Kecamatan Kesamben.

“Dan berdasarkan temuan di lapangan, yang terakhir meninggal karena DBD yakni Dhiki Abrizal Saputra, warga Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan,” beber Heri.

Heri menandaskan, pihaknya akan turun langsung di lapangan untuk menangai kasus ini. Sebab sampai saat ini, belum ada obat dan vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut, sementara perkembangan nyamuk tersebut sangat cepat. “Apalagi saat ini musim hujan, ini mempercepat nyamuk untuk berkembangbiakan nyamuk itu,” sambungnya.

Ditambahkannya, cara pembasmian nyamuk dengan cara fogging hanya bisa untuk nyamuk dewasa saja. “Apalagi informasi saat ini, ada jenis virus nyamuk baru selain Aedes Aegypti, yakni nyamuk Aedes Albopictus yaitu nyamuk yang mirip dengan nyamuk Aedes Aegypti namun lebih cenderung bertempat di kebun-kebun,” pungkasnya. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait