Gus Sholah di Mata Para Aktivis Mahasiswa Jombang

Jenazah KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah, saat keluar dari Dalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng, Jombang.
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) meninggalkan jejek sendiri bagi para Aktivis Kampus Jombang. Semangat dan motivasi yang diberikan masih melekat.

Seperti yang dikatakan Wakil Ketua Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jombang, Najihul Huda (25) Menyebut Gus Sholah adalah sosok yang inspiratif dan patut di contoh bagi para Aktivis di Jombang.

Baca Juga

“Beliau adalah keteladanan yang baik, berjiwa Nasionalis dan tetap Religius. Jiwa kebangsaan dan cinta tanah airnya begitu besar, patut jadi contoh yang baik untuk para Aktivis kampus di Jombang,” ucapnya pria yang juga Mahasiswa S2 Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang ini, Selasa (4/2/2020).

Selain memiliki cinta yang besar kepada Bangsa, pria asal Bangkalan Madura ini menuturkan, semangat beliau dalam menggelorakan persamaan diatas segalanya adalah contoh lain yang harus diterapkan oleh para Aktivis Jombang.

“Kami kagum dan coba mengambil pembelajaran dari beliau, seperti semangat Kebangsaan, dan keislaman,” kata dia.

Sementara dalam kesempatan lain, Anggota Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jombang, Syarif Rahman, mengaku juga memiliki kenangan yang indah bersama Gus Sholah.

Ia menyebut, semangat beliau dalam belajar sangat luar biasa mas. “Saya cukup sering bertemu dan berdiskusi dengan beliau. Dari diskusi itu saya mengetahui bahwa beliau sangat egaliter. Pandai membawa diri dan tidak gila hormat,” ujarnya.

Lebih lanjut, pria yang merupakan Mahasiswa S2 Aktif di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang ini, mengatakan, yang luar biasa beliau tetap menulis.

“Perhatian Gus Sholah kepada generasi muda patut ditiru oleh tokoh besar lainnya. Di Tebuireng setahu saya Gus Sholah mewadahi kaum muda kreatif di bagian Tebuireng Online untuk media onlinenya, majalah Tebuireng, rumah produksi untuk video serta film dan beliau juga sangat mendorong mencetak buku,” pungkasnya.

Gus Sholah wafat pada Minggu (2/2/2020) di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, karena sakit Jantung. Beliau di makamkan di tempat istirahat terakhirnya kemarin Senin (3/2/2020) di kawasan Ponpes Tebuireng, berdampingan dengan makam kedua orang tuanya.

Ratusan santri dan masyarakat nampak bsedih ditinggal sosok Kyai karismatik asal Jombang ini. Hujan air mata mengiringi prosesi pemakaman beliau kemarin.

 

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait