KABARJOMBANG.COM – Pecinta buah durian di Kabupaten Jombang, tampaknya bakal tak bisa lagi menikmati legitnya buah durian asli Wonosalam secara gratis. Ini lantaran, pesta durian yang diadakan setahun sekali oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang gagal diagendakan pada tahun 2017.
Seperti yang diungkapkan Jalaludin Hambali, salah satu eks panitia Keduren (Kenduri Durian) selama tiga tahun 2014/2015/2016 yang ikut dalam rapat koordinasi pembahasan pesta durian yang dilaksanakan di Kecamatan Wonosalam, Senin (16/1/2017).
Menurutnya, gagalnya agenda tahunan yang dinanti warga Jombang dan sekitarnya ini, disebabkan beberapa hal. Salah satunya ialah gagal panennya buah durian asli Wonosalam.
“Hampir 90 persen lebih pohon durian di Wonosalam gagal berbuah. Ini disebabkan cuaca. Sehingga ini yang menjadi pertimbangan panitia untuk meniadakan pesta durian tahun 2017,” terang Jalal.
Selain itu, lanjutnya, dari hasil rembuk desa yang ikut dalam koordinasi itu, hanya 1 wakil desa dari 9 wakil desa di Kecamatan Wonosalam, yang masih meminta Kenduren Durian digelar.
“Dari hasil rembukan tersebut, beberapa desa menyepakati, pesta durian ditiadakan,” katanya.
Meski begitu, lanjut Jalal, kandasnya pesta durian bakal diganti dengan kegiatan lainnya. Seperti kegiatan Festival Anjasmoro, Festival Kopi Ekselsa, dan Bancakan Salak (pesta buah Salak,red) yang digelar di Desa Galengdowo pada pertengahan Maret mendatang. Tak hanya itu, musik Jazz dan Offroad juga akan diselenggarakan sebagai penganti pesta durian.
Namun hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil keputusan dari Bupati Jombang. “Hasil rapat ini akan kita sampaikan kepada Bupati. Bagaimana keputusan dari Bupati, akan ditindak lanjuti panitia rapat. Bisa jadi Bupati akan mengganti dengan event lainnya,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Wartomo, Ketua Panitia Keduren tahun lalu. Menurutnya, dalam rapat koordinasi tersebut, seluruh Kades se-Kecamatan Wonosalam, Muspika, Gakpoktan, pedagang durian, bersepakat Kenduren Durian ditiadakan tahun 2017 ini. Hal ini lebih disebabkan oleh cuaca ekstrim, sehingga durian asli Wonosalam gagal panen.
“Jika dipaksakan digelar, justru akan menjadi image jelek tentang durian Wonosalam. Kami tidak mau terjadi pembohongan publik,” tandas Kades Galongdowo ini.
Kendati di tahun 2017 ditiadakan, ia meyakini jika buah durian asli Wonosalam bakal melimpah di tahun 2018. Dengan begitu, pesta durian akan digelar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Insya Alloh tahun 2018, duriannya melimpah. Dan tentu akan diadakan kembali. Saat ini, saya akan fokus pada event Bancakan Salak di Desa Galengdowo,” (aan)