JOMBANG, KabarJombang.com – Foto seorang warga Dusun Brangkal, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, dengan kondisi rumah tak laik huni namun belum tersentuh pemerintah desa (Pemdes) setempat, mendadak viral di media sosial (Medsos) Facebook dan WhatsApp Grup (WAG).
Salah satu warga Jipurapah yang menolak namanya dicantumkan, membenarkan foto yang menggambarkan kondisi memprihatinkan perempuan paruh baya warga setempat sempat viral di Medsos.
Dikatakannya, sebenarnya warga yang dimaksud sudah pernah diajukan ke Dinas Sosial (Dinsos) Jombang, agar terdata sebagai salah satu keluarga penerima manfaat (KPM) program PKH maupun BPNT. “Tapi sampai saat ini, tidak kunjung mendapatkan program bantuan tersebut,” katanya.
Menurutnya, tidak hanya itu saja. Dia menuturkan, ada lagi warga setempat yang memiliki tiga anak. Dia pun mengaku tidak ada niatan menjelek-jelekkan kondisi desanya. Namun, dia memiliki alasan kuat untuk berani berkomentar, lantaran warga yang dimaksud tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali.
“Anaknya tidak sekolah karena kondisi orang tuanya tidak mampu,” ujar sumber.
Sayangnya, saat menuju ke rumah warga yang dimaksud, wartawan KabarJombang.com mengurungkan niatnya, lantaran diikuti dua orang pemuda berkendara motor plat merah bertulis ‘Aparat Desa’. Belum lagi, penjagaan ketat tampak diberlakukan di pintu masuk Desa Jipurapah. Setiap tamu yang hendak masuk, ditanya tujuannya.
Lantaran diikuti, wartawan ini pun singgah di sebuah warung yang berlokasi di perbatasan dengan Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh. Sesaat kemudian, Kepala Desa (Kades) beserta Sekdes dan perangkat setempat datang ke warung tersebut, dan menanyai ihwal keberadaan wartawan ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Jipurapah, Hadi Sucipto, membantah adanya kabar warga Jipurapah dengan kondisi memprihatinkan yang viral di Medsos. “Berita itu semuanya tidak benar. Desa sudah mengajukan ke Dinas Sosial. Silakan tanya ke Dinsos. Dan lebih baik tanya yang bersangkutan, apakah dapat bantuan atau tidak,” katanya, Jumat (17/4/2020).
Saat watawan ini mengkonfirmasi Kades Hadi Sucipto, mendadak Sekdes Samiadi dan para perangkat Jipurapah menyela dengan nada tinggi. Pihaknya mengatakan tidak terima desanya menjadi jelek dengan postingan di Facebook atau di WAG yang viral.
“Kalau sampean niat baik, kenapa kok tidak tanya ke Dinas Sosial. Kenapa tidak diturunkan karena desa sudah mengajukan. Dengan adanya berita viral ini, desa kita jadi jelek. Kami tahu sumbernya yang viralkan, ya warga kita sendiri,” ujarnya dengan nada tinggi.