KESAMBEN, KabarJombang.com – Banjir yang menggenang Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, diduga akibat adanya proyek dam sipon baru di Kabupaten Mojokerto.
Menurut penuturan beberapa warga saat ditemui di pos kamling Dusun Beluk bagian Timur mengatakan, banjir diakibatkan oleh sipon baru yang ada di Jembatan Prabon.
“Banjir ini karena gangguan bangunan baru, sipon yang ada di Prabon. Mulai dari dibenahi sampai sekarang ada 6 tahun ini mungkin, selalu satu tahun sekali banjir,” ungkap salah satu warga bernama Riya kepada KabarJombang.com, (13/1/2021).
Dari setiap tahun sudah menjadi langganan banjir, namun hanya di tahun ini lah banjir yang paling lama terjadi di Beluk. Hal ini juga dipengaruhi oleh adanya bangunan filter didam sipon yang baru, sehingga menyebabkan banjir.
“Biasanya 4 sampai 5 hari banjir sudah surut, tapi ini paling lama sudah 13 hari. Proyek itu tidak difungsikan untuk mengalirkan air lebih cepat malah merendam warga seperti ini,” katanya.
Warga setempat mengharapkan kepada Pemkab Jombang, agar segera melakukan perbaikan dam sipon sehingga banjir kembali surut.
“Masak habis dibenahi bukan malah memperbaiki aliran air malah membuat banjir. Ya kendalanya bangunan baru itu,” paparnya.
Setelah dikonfirmasi terpisah, pihak Kepala Dusun Beluk mengatakan jika dam sipon tersebut yang mengerjakan dari pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).
“Dam Sipon yang mengerjakan BBWS, ya saya cuma mengharapkan kepada Pemerintah setempat agar banjir ini segera surut dan dam sipon segera diperbaiki. Entah itu dijebol filternya semua atau sekaligus dengan bangunannya, terserah, pokok air ini segera habis, saya sudah bingung,” ungkapnya.
Untuk membuat banjir itu surut, ia memprediksikan jika waktu yang dihabiskan kurang lebih 7 hari dan itupun belum pasti akan surut semua.