Belum 3 Bulan, Proyek Jembatan di Desa Tanjunggunung Peterongan Sudah Retak

  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Proyek pekerjaan jembatan Kedung Putat Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang diduga tidak sesuai spek. Pasalnya, jembatan yang baru rampung dikerjakan kisaran bulan Juni 2023 lalu ini, sudah mengalami keretakan.

Pantauan awak media di lapangan, keretakan jembatan ini tepat berada di tengah dan jika dibiarkan maka kerusakan akan menjadi semakin parah dan dikhawatirkan ambrol.

Baca Juga

Hal tersebut disampaikan warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, jika selama pembangunan jembatan Dusun Kedung Putat warga sekitar tidak tahu nilai anggarannya dan dari mana dananya.

“Kelihatanya pekerjaannya tidak sesuai spek. Saya lihat pada waktu melintas,   ukuran besinya tidak sesuai kalau untuk jembatan, karena jembatan tersebut sering di lintasi kendaraan roda empat. Nah kenyataannya belum lama dibangun, jembatan tersebut sudah retak. Patut dipertanyakan kualitasnya, harusnya  penegak hukum turun ke desa, apalagi  banyak di beritakan di media banyak bangunan di desa desa belum  lama selesai dibangun sudah mengalami kerusakan,” terangnya pada kabarjombang.

Terpisah saat wartawan kabarjombang konfirmasi ke Kepala Desa Tamjunggunung, menurut salah satu perangkat, Kamdani mengatakan, bahwa ia juga tidak tahu dari mana sumber dananya.
“Itu jembatan Kedung Putat, mengenai anggaranya berapa sumber dari mana saya kurang tahu. Untuk pak kadesnya tidak di kantor, ini saya juga lagi menunggu,” terangnya pada kabarjombang.

Bahkan, Sekertaris Desa Tanjunggunung Hendra pun saat di konfirmasi prihal tersebut juga mengaku tidak tahu proyek tersebut anggaran dari mana.

Ketua TPK Desa Tanjunggunung, Budi Sujarwanto saat dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan, tidak tahu jika proyek jembatan tersebut sudah mulai retak.

“Masak sudah rusak, soalnya saya belum melihat. Dulu di kerjakan padat karya TPK desa. Memang prasastinya belum dipasang, karena menunggu pencairan tahap ketiga. Ini dulu dikerjakan karena dalam keadaan darurat, karena jebol, makanya dikerjakan dengan dana talangan terlebih dahulu.

“Masalah tersebut saya sudah rundingan dengan pendamping desa dan pihak kecamatan. Anggaran jembatan tersebut nanti diambilkan dari anggaran DD termin pencairan ke 3, istilahnya PAK mas. Makanya prasastinya sama papan nama belum, karena anggarannya belum ada masih nunggu pencairan ,” terangnya.

Lanjutnya, ia juga tidak membenarkan jika ada tudingan RAB nya tidak sesuai. “Itu tidak benar, yang jelas sudah sesuai. Kalau yang ukuran besi 8 itu, untuk tanganan jembatan yang jelas pekerjaan tersebut sudah sesuai RAB,” Pungkasnya pada kabarjombang.

Kepala Desa Tanjunggunung, Samsuri saat dikonfirmasi via telepon menuturkan, jika anggaran tersebut bersumber dari dana talangan karena kondisi jembatan rusak.

“Kalau ada yang bilang sudah retak ya saya bongkar lagi. Siapa yang bilang? warga mana? Ya saya anggarkan lagi yang lebih banyak, soalnya kemarin itu cuma 30 juta. Rencana kita ajukan DD termin ke 3 tahun ini, jika tidak ya gak tahu nanti uang dari mana kita cari carikan, soalnya kemarin itu pembangunan jembatan tidak melalui  Musrenbang Desa, karena darurat. terangnya, Rabu (2/8/2023).

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait