Bahan Pokok Naik, Masyarakat Menjerit

Salah satu pedagang di Pasar Cukir saat sedang menunggu barang dagangannya yang mengalami kenaikan harga. (FOTO: ARI)
  • Whatsapp

JOMBANG, (kabarjombang.com) – Meski beberapa minggu sebelumnya Pemerintah sudah menggelar Operasi Pasar, namun terbukti, hingga saat ini harga kebutuhan pokok di tingkat pasar masih merangkak naik.

Hal tersebut terlihat di salah satu pasar yang ada di Kota Santri, tepatnya Pasar Cukir Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Di tempat ini, harga kebutuhan pokok seperti gula, beras dan harga telor ayam mengalami kenaikan drastis.

Baca Juga

Tak tanggung-tanggung kenaikan beberapa bahan pokok mencapai 20 persen dari harga sebelumnya. Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan di Pasar Cukir yakni gula yang naik sebesar Rp 4 ribu, dengan harga sebelumnya Rp 12 ribu per kilogram. Saat ini menjadi Rp 16 ribu per kilogram.

Tak hanya itu, harga telor ayam juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Seminggu sebelumya, harga telor ayam hanya berkisar Rp 17 ribu. Namun saat ini, harganya meroket naik menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Padahal, hampir tiga hari ini sudah digelar Operasi Pasar oleh pemerintahan daerah.

“Harga telur saat ini mengalami peningkatan yang cukup banyak. Naiknya hingga Rp 5 ribu,” ujar Samrotul Ilmi, salah satu pedagang di pasar Cukir, Rabu (8/6/2016).

Hal senada juga diungkapkan Minarti (40) salah satu pembeli di Pasar Cukir. Dirinya merasa keberatan dengan naiknya harga gula yang cukup tinggi. Apalagi di bulan puasa membutuhkan banyak kebutuhan gula sebagai hindangan makanan buka puasa.

“Sebenarnya kita keberatan dengan kenaikan jumlah bahan pokok seperti gula dan bahan lainnya, sebab kenaikannya cukup tinggi, hingga mencapai Rp 4 ribu. Apalagi bulan puasa membutuhkan banyak kebutuhan gula, jadi sangat berat sekali bagi kami,” ujarnya.

Meski begitu, dirinya tidak bisa berbuat banyak dengan kenaikaan sejumlah bahan pokok yang ada di pasaran. Pasalnya, semua bahan tersebut adalah kebutuhan pokok dalam rumah tangga, sehingga meskipun harganya mahal namun tetap masyarakat membeli.

“Mau tidak mau tetap harus beli, karena itu menjadi bahan pokok dalam rumah tangga. Jadi meskipun mahal, harus terpaksa beli,” keluhnya. (ari)

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait