MOJOAGUNG, Kabarjombang.com – Alih fungsi sub terminal angkutan pedesaan (angkudes) di areal pasar Mojoagung menjadi lapak dagangan, kuat dugaan akibat adanya campur tangan petugas pasar setempat. Berdasar pengakuan sejumlah pedagang, area-area strategis tersebut dijual dengan harga mencapai belasan juta. Pihak dinas berwenang sendiri tidak bisa memberikan jawaban atas tudingan tersebut.
Transaksi alih fungsi lahan di pasar Mojoagung dibenarkan SP, salah satu pedagang yang meminta namanya disamarkan. Menurut dia, untuk bisa berjualan di areal sub terminal angkudes, trotoar serta sejumlah fasilitas umum lainnya, harus menyetor sejumlah uang ke mantri atau satpam. “Biasanya kalau mau menempati tempat baru harus ngamplopi (memberi uang) ke satpam atau mantrinya langsung. Berapa nilainya tergantung lokasi strategis atau tidak,” ungkap SP.
Ditambahkan SP, untuk lapak yang lokasinya berada di depan sub terminal pasar Mojoagung harganya mencapai Rp.17 juta. Angka yang cukup fantastis inilah menurut dia, pedagang yang mampu beli, dengan mudah bisa menggeser lapak pedagang lama. “Dulu ada lapak mainan, sekarang digeser jadi lapak buah-buahan yang buka pagi hingga malam, lapak mainan digeser petugas ke area depan pasar,” ulas SP.
KabarJombang.com berusaha mengklarifikasi tudingan ini langsung ke pemilik lapak buah yang dimaksud. Pria yang mengaku bernama Saiful ini, membantah jika telah membayar belasan juta untuk bisa mendapat lokasi yang strategis dan tanpa adanya pergantian waktu dagangan.
“Saya cuma ngasih uang rokok saja karena sudah diperjuangkan agar bisa jualan. Kalau ada yang bilang nilainya 17 juta itu orang yang gak senang dengan saya,” tandas Saiful, senin (1/9/2020). Tidak ada perlakuan istimewa yang didapat menurut Saiful. Ia pun tetap membayar retribusi karcis sehari Rp.10 ribu sama halnya dengan pedagang yang lain. Meski diakuinya kadang petugas tidak memberi sobekan karcis retribusi.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Bambang Nurwidjanto ketika dikonfirmasi tidak berada di kantor. Tim pun berusaha menghubungi via ponsel pribadinya. Namun Bambang tidak memberikan jawaban pasti. Ia hanya meminta agar tim KabarJombang bertemu langsung dengan dirinya. “besok ke kantor,” jawab Bambang di aplikasi pesan singkat.