JOMBANG, KabarJombang.com – Pertama kali kunjungi pondok pesantren, rombongan Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) panjatkan doa dan kagum pada sosok Gus Dur. Mereka jua menyatakan, ingin meneruskan persahabatan lintas iman.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis GPIB bidang Gereja Masyarakat dan Agama (Germasa) Pendeta Manuel Raitu. Ia mengatakan, kedatangan rombongannya ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini dalam rangka hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
“Kami sebagai gereja kami patut menyaksikan karya-karya sosial yang baik,” ucapnya pada wartawan, Minggu (21/8/2022).
Selain itu, pihaknya juga ingin menjalin silaturahmi dengan cara menyaksikan karya kebangsaan, hingga dapat terjalin komunikasi dan relasi yang baik lintas iman.
“Tadi kami juga berkunjung ke vihara Majapahit dan sekarang ke Tebuireng kemudian ke Pondok Pesantren Tambakberas,” katanya.
Kedatangan rombongan GPIB Nasional ini juga ingin membangun kebersamaan dan kekeluargaan dengan para pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Apalagi, ini merupakan kali pertama, rombongannya mengunjungi pondok pesantren.
“Tujuan kami ke pondok ini karena kami juga punya relasi yang baik dengan pondok ini. Karena ini juga pertama kali kami mengunjungi pondok pesantren Tebuireng ini, sekaligus ziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,” ujarnya.
Soal sosok KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur itu baginya, merupakan satu sosok yang sudah sangat dikenal.
“Gus Dur sebagai satu tokoh, tokoh perdamaian, tokoh rekonsiliasi diantara umat kehidupan beragama di Indonesia. Sehingga jalinan persahabatan ini kami harapkan akan semakin memperkokoh jalinan kehidupan antar umat beragama,” tukasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya saat dijamu di oleh KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin beserta pengasuh pondok lainnya, Ketua Umum GPIB Nasional, Pendeta Paulus juga menyampaikan kesannya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
“Ini merupakan suatu anugerah bisa bertemu dan dipertemukan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini. Karena pondok ini tidak asing bagi kami, jadi kami ingin mengetahui bagaimana pengelolaan pesantren, dan mungkin kami bisa mencontoh untuk pengelolaan generasi muda kedepan,” ungkapnya.
Pendeta Paulus juga menyampaikan, bahwa gereja di bawah naungannya saat ini sudah tersebar di 26 provinsi dan memiliki 329 lebih jemaat. Masing-masing jemaat juga mempunyai post-post di perbatasan NKRI, dimana itu merupakan layanan dan berjumlah 257 post.
“Jemaat kami berasal dari berbagai macam suku,” katanya.
Rombongan sendiri tiba di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, sekitar pukul 13.00 WIB. Para rombongan datang dengan menggunakan Dua bus dan sekitar lima mobil. Lalu, rombongan masuk ke gedung KH Muh Yusuf Hasyim untuk melihat-lihat isi gedung dan berswa foto.
Rombongan yang berjumlah sekitar 70 orang itu kemudian menuju aula Bachir Ahmad yang kemudian disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau akrab disapa Gus Kikin.(Anggit)