Oleh : Syamsul Ma’arif, MPd *)
Definisi Metode Drill
Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan (Ahmad,1986:152). Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif.
Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran.
Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru.
Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
Menurut Nana Sudjana (1991:28), metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.
Macam-Macam Metode Drill
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
a. Teknik Inquiry (kerja kelompok)
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok peserta didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Teknik Discovery (penemuan)
Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.
c. Teknik Micro Teaching
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
d. Teknik Modul Belajar
Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi).
e. Teknik Belajar Mandiri
Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas (Muhaimin, 1993:226-228).
Tujuan Penggunaan Metode Drill
Menurut Rustiyah (1989:125) metode drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :
a. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.
Syarat-Syarat Dalam Metode Drill
1. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
a) Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.
b) Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
c) Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi
2. Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
3. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
4. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
5. Latihan diberikan secara sistematis.
6. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.
7. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.
Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill
a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:
1) Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
3) Respon yang benar harus diperkuat.
4) Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol
c. Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan.
d. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
e. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
f. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
1) Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.
2) Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.
3) Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.
Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill
a. Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
b. Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.
c. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya (Winarno, 1994:92).
Kelemahan dan Solusi Mengatasinya
Kelemahan Metode Drill
1. Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.
2. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan.
3. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.
4. Latihan yangs selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.
5. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya.
Solusi Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Diatas
1. Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat.
2. Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.
4. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon.
5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid.
Daftar Pustaka:
Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico, hal: 152.
Muhaimin, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya, hal: 226-228.
Nana, Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, hal: 86
Roestiyah, NK. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara, hal: 125.
Penulis adalah tenaga pendidik di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jombang