Bersihkan Sungai di Jombang, SJK Pernah Angkut 1,3 Ton Sampah dalam Sehari

Foto : SJK saat membersihkan sungai di area Kecamatan Jombang Kota. 
  • Whatsapp

JOMBANG, KabarJombang.com – Sampah masih menjadi persoalan yang terus ada di Kabupaten Jombang. Seperti cerita pasukan Santri Jogo Kali (SJK) yang pernah mengangkut 1,3 ton sampah setiap harinya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Santri Jogo Kali (SJK) Fatkur Rohman. Ia mengatakan timnya pernah mengangkut 1,3 ton sampah setiap harinya. Hal itu pernah berkelanjutan dilakukan timnya selama beberapa tahun kebelakangan.

Baca Juga

“Perhitungan tim Satgas Santri Jogo Kali (SJK) saat mengangkut sampah di sungai setiap harinya. Untuk hitungannya, ya dari angkutan satu truk. Dulu bisa sampai dua truk yang mengangkut sampah dan bak belakang truk full isinya sampah yang diambil dan dibersihkan dari sungai,” ucapnya pada wartawan pada Jumat (4/11/2022).

Dengan menggunakan alat yang biasa ditemui seperti cangkul dan lainnya, tim SJK secara rutin setiap hari membersihkan sampah di sungai. Untuk perhitungan sampah yang diambil dari sungai, SJK membedakan menjadi dua kategori sampah yakni sampah basah dan kering.

“Kalau untuk perhitungan, kita melihat sampahnya dulu antara sampah basah dan sampah kering itu kan berbeda. Terkadang memang kita angkut sampah basah dan bisa sampai satu truk full dan pernah dulu setiap harinya mengangkut 1,3 ton sampah,” ungkapnya.

Meskipun begitu, untuk saat ini, Fatkhur mengatakan, untuk intensitas sampah yang diangkut sudah mulai menurun. Dan sangat jarang sekali timnya mengangkut sampah dengan hitungan ton.

“Hanya saja untuk sekarang memang tidak sampai 1,3 ton, perhitungannya untuk sekarang tetap dilihat dari sampah yang diangkut. Saat ini sampah yang diangkut oleh teman-teman  menggunakan truk itu tidak sampai full, hanya setengah saja dari ukuran bak belakang truk yang terisi,” katanya.

Sampah yang sudah diangkut menggunakan truk tersebut kemudian dibawa menuju TPA Banjardowo, dimana TPA tersebut merupakan tempat pembuangan sampah pusat di Jombang.

Untuk perbedaan kategori sampah, selain membedakan jenis sampah, di dalam internal SJK sendiri membagi lagi kategori sampah yang diangkut. Ada sampah atas dan sampah bawah.

“Berbeda, yakni sampah atas dan sampah bawah. Kalau sampah atas itu teman-teman menganggapnya sebagai sampah sembako, karena sampahnya dibungkus dengan kresek sudah mirip dengan sembako lah. Sementara sampah bawah yakni sampah yang diambil dari sungai yang sering dibuang masyarakat,” jelasnya.

Dalam membersihkan sungai yang dikotori oleh sampah, SJK sendiri menekan MoU dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang bagian AMDAL. Disana, lanjutnya, tertulis bahwa untuk jam kerja Tim Satgas SJK bekerja membersihkan sungai jam 07.00 – 14.00 WIB setiap hari.

Sungai yang ditangani pun banyak, tidak hanya satu sungai saja. Di antaranya sungai Gude Ploso, utara Pabrik Gula Jombang baru sampai kebawah Sungai Kali Konto dan kali Jombang Etan, yakni di bawahnya Dam Cah Kenongo atau Kali Jombang.

Selain itu, jika dibagi kembali, terdapat dua bagian yang kerap kali menjadi tempat bertugas tim Satgas SJK ini, yakni Sungai dalam kota dan luar kota. Yang dimaksud Sungai dalam kota ini yaitu sungai atau aliran air yang berada di area Kecamatan Jombang kota. Ada 9 sungai yang jadi fokus Satgas SJK untuk dibersihkan dari sampah setiap harinya.

“Lokasi tepatnya yaitu di SMK Dwija Bhakti kebawah sampai Jombatan, Tugu, Van Hengel, Candi sampai Dam Pancasila. Itu sungai dalam kota,” katanya.

“Untuk sungai luar kota yang dimaksud ialah sungai yang berada diluar area Kecamatan Jombang, seperti Ploso di Kali Ploso Utara Brantas, Diwek di Afour Pandan dan belakang pondok Tebuireng, kemudian ada Peterongan yakni Sungai Rejoagung terus ada juga Wilayah Sentul,” ujarnya menambahkan.

Setiap harinya pasukan SJK ini selalu berkeliling mengitari berbagai aliran sungai di Kabupaten Jombang dengan tujuan untuk mengangkut sampah yang berada di dalam sungai maupun diluar sungai. Itu dilakukan agar sungai di Jombang bebas dan bersih dari sampah.

“Saya juga berharap kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Karena di sungai itu juga ada makhluk hidup yang juga hidup di sana. Bayangkan saja ketika sungai itu kotor, sama saja kita menghilangkan ekosistem kehidupan lain,” pungkasnya.

Iklan Bank Jombang 2024

Berita Terkait