JOMBANG, KabarJombang.com – Karena hampir setiap orang pernah mengalaminya, Sariawan boleh dibilang penyakit “sejuta umat”. Sebab, setiap orang minimal sekali menderita sariawan dalam seumur hidupnya.
Meskipun terbilang umum, terkadang sariawan menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman.
Hal yang mesti digarisbawahi, sariawan ini bisa disebabkan banyak hal. Misalnya, sariawan dapat dipicu oleh cedera pada lapisan dalam mulut, perubahan hormon, infeksi virus, hingga kondisi medis tertentu.
Nah, berikut ini penyakit yang bisa ditandai dengan sariawan, di antaranya:
- Gingivostomatitis
Gingivostomatitis adalah infeksi pada mulut dan gusi yang menyebabkan pembengkakan dan luka. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sebagian besar gingivostomatitis sering terjadi pada anak-anak.
Gingivostomatitis bisa disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 (HSV-1) atau virus coxsackie. Di samping itu, sariawan di bibir akibat gingivostomatitis rentan terjadi pada orang dengan kebersihan mulut yang buruk
- Lichen planus
Pernah mendengar penyakit bernama Lichen planus (LP)? Kalau belum, tidak mengherankan, karena penyakit ini terbilang langka. Angka kejadiannya sekitar 1 dari 5000 orang.
Lichen planus adalah peradangan pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir (mukosa) seperti mulut atau vagina. Ketika menyerang mulut, penyakit ini bisa terjadi pada rongga mulut seperti pipi bagian dalam, gusi, atau lidah. Meski jaringan terjadi, lichen planus pada mulut bisa menyebabkan bisul atau sariawan di bibir.
- Penyakit autoimun
Penyebab sariawan lainnya yang mesti diawasi yaitu penyakit autoimun. Pengidap penyakit autoimun seperti penyakit Crohn, lupus, penyakit Behcet, pemphigus vulgaris, atau rheumatoid arthritis juga sering mengalami sariawan di bibir.
- Leukoplakia
Leukoplakia memicu sariawan di bibir. Penyakit menyebabkan bercak putih atau abu-abu pada gusi, lidah, bagian dalam pipi, dan di dasar mulut. Bercak ini muncul ketika mulut bereaksi terhadap iritasi, contohnya karena kebiasaan merokok. Bercak ini bisa berkembang secara perlahan dalam beberapa minggu atau bulan.
- Kondisi Medis Lainnya
Selain lima hal di atas, sariawan di bibir juga bisa disebabkan oleh beragam penyakit lainnya. Misalnya, penyakit celiac, sistem imun yang lemah (contohnya pengidap HIV), kekurangan zat besi atau vitamin B12, atau infeksi virus seperti penyakit tangan, kaki, dan mulut.
- Kanker Mulut
Mau tahu salah satu gejala kanker mulut? Ternyata sariawan di bibir yang tidak kunjung sembuh selama beberapa minggu bisa menjadi tanda dari kanker mulut.
Bercak sariawan kanker mulut ini tampak kemerahan atau keputihan yang disertai rasa nyeri. Pada beberapa kasus, sariawan kanker mulut juga membuat pengidapnya sulit berbicara, menelan, atau menyebabkan mati rasa pada bibir dan mulut.
Sariawan Tak Sembuh-Sembuh? Jangan Anggap Remeh
Sariawan membutuhkan waktu untuk sembuh dengan sendirinya. Kira-kira sekitar 2-4 minggu, bergantung dari luka tersebut. Misalnya, luka karena trauma (tergigi, tergesek benda tajam) bisa membuat peradangan cenderung tidak kunjung reda.
Namun, apabila terjadi hal-hal yang memicu iritasi pada peradangan, kamu perlu waspada. Hal ini bisa saja pertanda dari suatu penyakit.
Selain itu, orang dengan anemia biasanya mudah terserang sariawan. Pengidap HIV yang memiliki sistem imun yang rendah dan rentan terhadap sariawan. Jika sariawan ini sering kambuh atau tidak kunjung sembuh, sebaiknya tanyakan pada dokter untuk penanganan yang lebih tepat.
Hal yang perlu diperhatikan lagi mengenai bentuknya. Lesi dalam mulut bisa disebut sariawan atau bukan, bila memenuhi lima indikator. Mulai dari berbentuk bulat atau oval, membentuk kawan atau cekungan, diikuti rasa sakit, dasar luka berwarna putih kekunginan, dan pinggiran merah karena peradangan.
Meskipun awalnya sariawan yang terbentuk tidak oval atau bulat, lama-kelamaan lukanya tetap berbentuk seperti indikator yang disebutkan di atas. Oleh sebab itu, bila sariawan tak kunjung sembuh segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.