JOMBANG, KabarJombang.com – Memasuki musim penghujan, Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa nyamuk Aides Aegypti kerap menjadi ancaman bagi warga. Kondisi ini terlihat di RSUD Jombang.
Menurut Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, saat ini RSUD Jombang mulai kedatangan sejumlah pasien DBD. Dikatakan, pasien DBD masuk RSUD sudah mulai masuk sejak bulan Oktober lalu.
“Hingga kini, masih ada 5 pasien DBD yang sedang menjalani perawatan. Kasus yang kita rawat dalam sehari sekitar 4-5 orang, baik itu di ICU Central maupun di ruang HCU. Alhamdulillah semuanya bisa kita tangani dengan baik,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (18/12/2021).
Dijelaskan, ada peningkatan kasus DBD sejak bulan Oktober lalu. Namun kenaikan kasus tersebut tidak signifikan dan langsung mendapatkan penanganan medis dari petugas medis RSUD Jombang.
“Kenaikan ini terjadi sejak awal Oktober. Tapi kenaikanya flat, saat ini hanya 5 pasien,” katanya.
Menurutnya, pencegahan DBD tersebut harus sudah mulai dilakukan seluruh masyarakat. Karena menurutnya agar tidak menimbulkan endemi DBD di Kota Santri Jombang.
“Kita tetap mengingatkan masyarakat bahwa DBD masih ada dan mengancam jiwa anak-anak hingga dewasa. Yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan PSN (Penutupan Sarang Nyamuk), itu insya Allah bisa mencegah. Karena penularan DBD melalui nyamuk Aedes Aegypti,” imbuhnya memungkasi.
Di tempat yang sama, Dinda (15) seorang siswa SMP di Kecamatan Diwek, menjadi salah satu korbannya. Dirinya kini tengah menjalani perawatan di ruang Srikandi RSUD Jombang, akibat serangan DBD.
“Anak saya ini terkena DBD, badannya lemas, panasnya tinggi. Sudah menjalani perawatan ini 4 hari,” tutur orang tua Dinda, Sulastri (55), saat ditemui awak media.
Kendati demikian, pihaknya mengaku jika kondisi anaknya sudah mulai membaik. Sehingga harapannya, semua keluarga dan masyarakat sekitar rumahnya tidak mengalami penyakit yang sama.
“Saat ini kondisinya sudah mulai membaik, semoga sekeluarga semua selanjutnya terus membaik,” imbuh Sulastri memungkasi.
